Diketahui bersama, situs perusahaan milik negara dan organisasi berita mengalami upaya peretasan sejak Rusia menginvasi Ukraina pada Februari silam.
Kerapkali informasi yang ditampilkan bertentangan dengan garis resmi Rusia tentang invasi yang tengah terjadi di Ukraina.
Sementara itu, Presiden Rusia, Vladimir Putin mengatakan jumlah serangan siber di Rusia oleh pihak asing telah meningkat beberapa kali lipat.
Oleh sebab itu, orang nomor satu di Rusia ini meminta para pekerjanya untuk meningkatkan keamanan Informasi dan Teknologi (IT) negaranya dalam hadapi serangan dunia maya.
Selain itu, Vladimir Putin pun mengimbau untuk mengurangi penggunaan perangkat lunak dan perangkat keras yang berasal dari luar.***