Resmikan Aturan Baru, China Dikhawatirkan Perlakukan Taiwan seperti Rusia ke Ukraina

- 16 Juni 2022, 11:50 WIB
Presiden Rusia Vladimir Putin saat bertemu dengan Presiden Cina Xi Jinping di Beijing, China.
Presiden Rusia Vladimir Putin saat bertemu dengan Presiden Cina Xi Jinping di Beijing, China. /Aleksey Druzhinin/Reuters

Sejauh ini Taiwan telah memperingatkan China bahwa ia memiliki kapasitas untuk membalas sebagai pembalasan atas intervensi militer yang bermusuhan di Selat Taiwan.

You Si Kun, presiden Dewan Legislatif, mengatakan bahwa rudal jelajah supersonik Yun Feng yang diproduksi di dalam negeri dapat mencapai China.

Ancaman itu datang sebagai tanggapan atas klaim bahwa Selat Taiwan bukan perairan internasional.

Baca Juga: Viral Video Anak Sekolah di Jogja Ramai-ramai Pakai Baju Adat Saat Menyeberang, Ternyata Ini Alasannya

Sementara itu, Analis senior Australian Policy Institute Malcolm Davis memperingatkan ekspansi ke Kepulauan Solomon adalah langkah berikutnya China dalam menegaskan kehadirannya di Pasifik.

Kombinasi dari langkah-langkah tersebut akan bertabrakan dengan AS dan sekutunya di kawasan dan di seluruh dunia.

Ia membandingkan Taiwan dengan Ukraina dalam keinginannya yang menantang untuk mempertahankan kedaulatannya, dan bersikeras bahwa mereka harus bersiap untuk apa yang bisa menjadi invasi yang tak terhindarkan.

Baca Juga: Link Streaming Indonesia Open 2022 Babak 16 Besar: Duel Merah Putih di Ganda Putra

“Arahan militer memiliki implikasi politik terhadap Taiwan"

"Reunifikasi dengan Taiwan adalah salah satu dasar mengapa Xi akan melanjutkan ke masa jabatan ketiga. Arahan tersebut adalah langkah terbaru dalam upaya China untuk menguraikan apa strateginya di Taiwan selama masa jabatan ketiga Xi,” kata Wu Qiang, seorang analis politik di China seperti dikutip Pikiranrakyat-Depok.com dari Daily Mail.

Halaman:

Editor: Ahlaqul Karima Yawan

Sumber: Daily Mail


Tags

Artikel Pilihan

Terkait

Terkini

Terpopuler

Kabar Daerah