Partai Komunis China yang berkuasa tidak pernah memerintah Taiwan, sebuah demokrasi yang memerintah sendiri di bawah bayang-bayang tetangganya yang otokratis.
Meskipun pemerintah Taiwan tidak secara aktif mengantisipasi invasi yang akan datang, China telah menerbangkan pesawat tempur di dekat pulau itu hampir setiap hari selama beberapa bulan terakhir.
Menteri pertahanan China, Wei Fenghe, baru-baru ini mengatakan bahwa Beijing tidak ragu-ragu untuk memulai perang jika Taiwan mendeklarasikan kemerdekaan.
Sebelumnya, Kepulauan Solomon dan China baru-baru ini menandatangani pakta keamanan yang akan melihat pasukan dari negara adidaya komunis dikerahkan di negara Pasifik dalam peran penjaga perdamaian.
Para kritikus mengklaim sebuah pangkalan militer dapat dibangun China secara diam-diam, pertama dengan pasukan, kemudian kapal-kapal kecil, kapal-kapal besar, dan infrastruktur.
Di sisi lain, Keamanan Indo-Pasifik tetap menjadi fokus utama pada dialog dengan Menteri Pertahanan Amerika Serikat Lloyd Austin yang membahas kebijakan pertahanan Indo-Pasifik AS pada dialog keamanan Shangri La yang diadakan di Singapura selama akhir pekan.***