Inggris Klaim Rusia Kalah Strategi Perang dari Ukraina

- 17 Juni 2022, 13:55 WIB
Asap mengepul setelah serangan militer di kompleks Pabrik Kimia Azot Sievierodonetsk, di tengah serangan Rusia ke Ukraina, Lysychansk, wilayah Luhansk, Ukraina 10 Juni 2022. Gambar diambil 10 Juni 2022. REUTERS/Oleksandr Ratushniak
Asap mengepul setelah serangan militer di kompleks Pabrik Kimia Azot Sievierodonetsk, di tengah serangan Rusia ke Ukraina, Lysychansk, wilayah Luhansk, Ukraina 10 Juni 2022. Gambar diambil 10 Juni 2022. REUTERS/Oleksandr Ratushniak /

Senjata buatan Belgia itu menembakkan peluru 155mm yang akurat hingga jarak 25 mil.

“Inggris juga dapat mengirim lebih banyak pasukan ke Estonia dan memimpin sebuah brigade di sana untuk mencegah Rusia menyerang negara Baltik itu"

Baca Juga: Perang Ukraina Hari ke-114: Warga Sipil Tak Bisa Mengungsi hingga Rusia Tuding NATO Kriminal

“Mesin Rusia sedang melaju, dan bertambah beberapa dua, tiga, lima kilometer setiap hari. Tapi Presiden Putin telah menggunakan sekitar 25 persen dari kekuatan pasukannya untuk mendapatkan sejumlah kecil wilayah dan 50.000 orang tewas atau terluka,” kata Wallace.

Ia menilai Rusia gagal secara strategis, salah satu alasannya karena dukungan NATO.

“Salah satu alasannya adalah NATO lebih kuat, dengan Finlandia dan Swedia ingin bergabung. Dan kami mendukung Ukraina, yang telah menunjukkan betapa beraninya negara itu. Inggris dalam hal ini untuk jangka panjang,” ujarnya.

Baca Juga: Kapan HUT Jakarta 2022 Diperingati? Simak Penjelasan dan Sejarah Singkatnya

Inggris sejauh ini menyediakan Multiple Launch Rocket Systems dan baru saja mengirimkan 120 kendaraan tempur lapis baja, dan rudal anti-tank NLAW yang sangat efektif.

“Kami mengerahkan lebih dari 20 senjata self-propelled 155mm (M109s). Kami telah memperbaruinya dan mereka mulai masuk,” kata Wallace.

Selain itu, ia menjelaskan bahwa Inggris akan mengubah dua kelompok perangnya di Estonia menjadi unit tempur yang lebih besar dengan bala bantuan besar dalam keadaan siaga di rumah.

Halaman:

Editor: Ahlaqul Karima Yawan

Sumber: Daily Mail


Tags

Artikel Pilihan

Terkait

Terkini

Terpopuler

Kabar Daerah

x