Perlu Waktu 1 Dekade, Uni Eropa Akhirnya Resmi Beri Status Kandidat pada Ukraina

- 24 Juni 2022, 18:57 WIB
Memerlukan waktu satu dekade, Uni Eropa aakhirnya secara resmi memberikan status kandidat pada Ukraina.
Memerlukan waktu satu dekade, Uni Eropa aakhirnya secara resmi memberikan status kandidat pada Ukraina. /Pixabay/geralt.

PR DEPOK - Para pemimpin Uni Eropa pada Kamis waktu setempat beri status kandidat resmi pada Ukraina, sebuah langkah geopolitik yang berani dan patut dipuji oleh Kyiv, yang mana Uni Eropa menyeru bahwa ini adalah momen bersejarah.

Kendati demikian, Ukraina butuh waktu lebih dari 1 dekade untuk akhirnya bergabung dengan blok tersebut.

Keputusan secara resmi menerima Ukraina adalah simbol ‘niat’ UE untuk melangkah jauh dari bekas Uni Soviet.

Baca Juga: Apakah Bansos PBI 2022 Bisa Dicairkan? Simak Penjelasan, Cara Cek Penerima, hingga Besaran Dana

“Rakyat Ukraina adalah bagian dari keluarga Eropa, masa depan Ukraina ada bersama UE, hari ini menandai awal dari perjalanan panjang yang akan kita jalani bersama,” kata Kepala Kebijakan Luar Negeri, Josep Borrell.

Hal ini pun dipertegas oleh Presiden Ukraina Volodymyr Zelenskiy lewat cuitannya.

”Masa depan Ukraina ada di UE,” ungkapnya.

Baca Juga: Sunan Kalijaga Kecam dan Laporkan Holywings Soal Promosi Minuman Keras

Sejak invasi Rusia ke Ukraina, hal itu mendorong Kyiv untuk segera mengajukan status kandidat dan UE pun menyegerakan persetujuan itu.

"Saya yakin bahwa (Ukraina dan Moldova) akan bergerak secepat mungkin dan bekerja sekeras mungkin untuk menerapkan reformasi yang diperlukan," kata ketua Komisi Uni Eropa Ursula von der Leyen dalam konferensi pers.

Sebagai informasi, 6 tahun setelah warga Inggris memutuskan untuk meninggalkan UE, tetangganya Ukraina dan Moldova diberikan status kandidat.

Baca Juga: Jadwal Tahapan dan Pendaftaran Seleksi Mandiri UIN Maulana Malik Ibrahim Malang

Dan Georgia negara bekas US diberitahu akan mendapat kesetaraan setelah persyaratan terpenuhi.

Para pemimpin Uni Eropa menekankan negara-negara ini akan memiliki banyak pekerjaan yang akan dilakukan nanti.

Karena sejak negara Eropa Timur bergabung akan terjadi perang dingin, maka perlu mengubah sistem kerja untuk mengatasinya.***

Editor: Gracia Tanu Wijaya

Sumber: Reuters


Tags

Artikel Pilihan

Terkait

Terkini

Terpopuler

Kabar Daerah