Pada Jumat kemarin, Perdana Menteri Shahbaz Sharif mengatakan bahwa ini adalah "tantangan yang sangat sulit" bagi pemerintah untuk mengendalikan pemadaman listrik.
Sebelumnya, Shahbaz Sharif telah sempat mengkritik pemerintah Imran Khan karena tidak mengamankan gas murah.
Baca Juga: Jadwal dan Link Live Streaming Final Malaysia Open 2022 Hari Ini, Sisa Dua Wakil Merah Putih
"Kami telah menahan diri untuk tidak membeli gas yang mahal dan pemerintah sebelumnya melewatkan kesempatan untuk membeli gas murah," kata perdana menteri pada pertemuan tersebut.
Dewan Teknologi Informasi Nasional (NITB), yang ditugaskan oleh kementerian TI negara itu, mengatakan bahwa orang-orang dapat menghadapi pemadaman internet dan seluler.
"Operator telekomunikasi di Pakistan telah memperingatkan tentang penutupan layanan seluler dan internet karena pemadaman listrik berjam-jam secara nasional, karena gangguan tersebut menyebabkan masalah dan hambatan dalam operasi mereka," katanya.
Baca Juga: Terawang Mayang Soal Kuliah di Fakultas Kedokteran Gigi, Denny Darko: Kaya Ada yang Disembunyikan
Krisis telekomunikasi yang membayangi datang pada saat Pakistan terguncang di bawah krisis energi parah yang telah menyebabkan pemadaman listrik berkepanjangan, harga bahan bakar yang meroket, dan meningkatnya biaya hidup.
Pembangkit listrik negara mengalami defisit dalam menghadapi peningkatan permintaan selama bulan-bulan musim panas yang menyaksikan gelombang panas yang mematikan.
Dalam aksi nyata dari urgensi untuk mengendalikan kesengsaraan ekonomi yang semakin parah, pemerintah telah memangkas pengeluaran dengan cara memangkas tunjangan bensin yang diberikan kepada pejabat pemerintah.