Network
PR DEPOK - Perusahaan energi dan minyak utama Rusia Rosneft mengumumkan penemuan deposit minyak yang sangat besar di Laut Pechora.
Rosneft mencatat bahwa di wilayah tersebut mengandung sekitar 82 juta ton minyak.
Lokasi penemuan minyak itu ditemukan usai pengeboran di daerah Medynsko-Varandeysky.
"Selama pengujian, aliran minyak bebas diperoleh dengan laju aliran maksimum 220 meter kubik sehari, minyak itu ringan, rendah sulfur, viskositas rendah," ujar pihak perusahaan seperti dikutip Pikiranrakyat-Depok.com dari Rusia Today.
Rosneft mencatat bahwa pekerjaan eksplorasi di perairan Laut Pechora membuktikan potensi minyak tersebut.
“Potensi minyak yang signifikan dari provinsi Timan-Pechora di rak dan menjadi dasar untuk melanjutkan studi dan pengembangan wilayah tersebut,” ujar pihak perusahaan.
Adapun Rosneft mengendalikan total 28 lisensi lepas pantai di Kutub Utara, delapan di antaranya di Laut Pechora.
Untuk diketahui, Rosneft adalah perusahaan minyak yang berbasis di Rusia yang bergerak dalam eksplorasi, pengembangan, produksi dan penjualan minyak mentah dan gas, serta pemurnian, transportasi dan penjualan produk minyak bumi. Ini memiliki tiga segmen bisnis.
Segmen eksplorasi dan produksi bergerak dalam bidang eksplorasi dan pengembangan lapangan, serta produksi minyak mentah dan gas alam.
Baca Juga: Monas Buka Jam Berapa? Simak Bocoran Terbaru Seputar Jadwal hingga Harga Tiket Masuknya
Segmen pemurnian, pemasaran dan distribusi bergerak dalam pengolahan minyak mentah dan hidrokarbon lainnya menjadi produk minyak bumi, serta pembelian, penjualan dan pengangkutan minyak dan produk minyak.
Ini memiliki banyak anak perusahaan dan perusahaan afiliasi. Perusahaan beroperasi di dalam dan luar negeri.
CEO Rosneft, Igor Sechin adalah salah satu penasihat paling terpercaya dan terdekat Vladimir Putin, serta teman pribadinya.
Baca Juga: Cara Mendapatkan PKH Tahap 3 Juli 2022, Cukup Daftar DTKS dan Cairkan di Tempat Ini
Igor adalah veteran badan intelijen Rusia yang diduga telah bekerja sebagai penerjemah untuk KGB atau intelijen militer di Afrika pada 1970-an, dan dia telah berada di sisi Vladimir Putin sejak awal karir politiknya lebih dari 30 tahun yang lalu.
Pada awal 1990-an, ketika Putin bekerja di kantor walikota St. Petersburg, Sechin adalah ajudan utamanya.
Sechin terus memegang jabatan tingkat tinggi ketika Vladimir Putin pindah ke Moskow dan ia menjadi perdana menteri pada 1999, pernah menjabat sebagai wakil kepala staf selama dua periode pertama Vladimir Putin sebagai presiden pada 2000-2008.
Baca Juga: Update Nama Penerima PKH Tahap 3 2022 Bisa Dicek Lewat Link Ini, BLT hingga Rp3 Juta Siap Cair
Pada tahun 2000-an, Yukos, yang saat itu merupakan perusahaan minyak terbesar di negara itu, dibubarkan oleh pemerintah dalam serangkaian keputusan pengadilan yang meragukan dan pelelangan bayangan.
Rosneft akhirnya mengakuisisi aset utama Yukos, mengubahnya dalam semalam menjadi perusahaan minyak terbesar Rusia.
Pendiri Yukos yang telah lama dipenjara, Mikhail Khodorkovsky, menuduh Sechin yang menjadi ketua Rosneft pada 2004 mendalangi penyitaan.
Baca Juga: Sinopsis Film 211: Aksi Pencegahan Perampokan USD 1,3 Juta di Bank
Setelah menjabat sebagai wakil perdana menteri Putin pada 2008-2012, Sechin diangkat sebagai CEO Rosneft dan dia memperluas operasi perusahaan dengan kesepakatan dengan perusahaan minyak internasional besar.***
