Perayaan Fourth of July Amerika Serikat Menjadi Berdarah Akibat Seorang Pria Lepaskan Ratusan Tembakan

- 5 Juli 2022, 14:40 WIB
Garis polisi di lokasi penembakan di Highland Park di pinggiran Chicago, Amerika Serikat.
Garis polisi di lokasi penembakan di Highland Park di pinggiran Chicago, Amerika Serikat. /Reuters

PR DEPOK - Tanggal 4 Juli atau Fourth of July dikenal sebagai perayaan Hari Kemerdekaan Amerika Serikat.

Perayaan Fourth of July selalu ditandai dengan banyaknya parade yang diikuti oleh kembang api dan konser musik, tak terkecuali di Highland Park di pinggiran Chicago, Amerika Serikat (AS).

Tetapi perayaan untuk menandai Hari Kemerdekaan AS berubah menjadi kekacauan berdarah ketika seorang pria bersenjata melepaskan tembakan ke keluarga di parade.

Baca Juga: Tips Aman Mengolah Daging Kurban Ketika Baru Diketahui Terpapar Wabah PMK

Dikutip Pikiranrakyat-Depok.com dari Reuters pada Selasa, 5 Juli 2022, pria yang menembakkan senjatanya dari atap itu telah menewaskan enam orang dan melukai lebih dari 36 orang.

Menanggapi penembakan Highland Park, banyak pinggiran Kota Chicago akhirnya membatalkan perayaan Fourth of July mereka.

Sara Hainsfurther, seorang penduduk asli Highland Park berusia 36 tahun yang menghadiri pawai bersama keluarganya, mengatakan bahwa dia telah menghadiri hampir setiap tahun sejak kecil.

Baca Juga: Jemaah Dipulangkan karena Visa, Menag: Tindak Tegas Travel Haji yang Tidak Sesuai Aturan

"Waktu sangat cepat, tiba-tiba polisi dan mobil pemadam kebakaran lewat, kemudian saya mendengar banyak suara tembakan senjata," ujarnya.

Seorang pria lain di parade mengatakan tembakan awalnya terdengar seperti kembang api tetapi segera menjadi kekacauan.

"Kedengarannya seperti kembang api yang meledak," kata Richard Kaufman yang berdiri di seberang jalan dari tempat pria bersenjata itu melepaskan tembakan.

Baca Juga: Live Streaming Malaysia Master 2022: The Daddies, Fajri, hingga Bakri Tanding Hari Ini

Kaufman, seorang pensiunan dokter mengaku mendengar sekitar 200 tembakan.

Alberto Martinez, 33, yang bekerja di rumah sakit terdekat, hadir dalam acara tersebut bersama keluarganya.

"Saya membeku sejenak. Sangat menakutkan," katanya, seraya menambahkan istrinya menggendong anak mereka yang berusia tiga tahun dan mereka mulai berlari.

Baca Juga: PM Ukraina Bicara Soal Pembangunan Kembali Negaranya, Singgung Aset Sitaan Oligarki Rusia

Keluarganya kembali ke rumah orang tuanya, mengunci pintu dan menonton berita.

"Saya tidak bisa memproses semuanya. Semua penembakan harus dihentikan," ujarnya lagi.

Jalan utama di Highland Park menjadi TKP yang membentang dari blok-blok, kursi berserakan dan bendera yang ditinggalkan.

Beberapa orang berharap kembali untuk mengambil kereta bayi dan barang-barang lainnya tetapi mereka tidak bisa melintasi garis kuning polisi.***

Editor: Ahlaqul Karima Yawan

Sumber: Reuters


Tags

Artikel Pilihan

Terkait

Terkini

Terpopuler

Kabar Daerah

x