PR DEPOK - Penembakan mantan Perdana Menteri atau PM Jepang, Shinzo Abe yang terjadi pada Jumat, 8 Juli 2022, menuai reaksi luas di dunia Internasional.
Salah satunya dari forum pertemuan G20 yang digelar di hari yang sama dengan peristiwa penembakan Shinzo Abe.
Indonesia sebagai penyelenggara pertemuan G20 tersebut mengirim simpati terkait peristiwa penembakan yang menimpa mantan, PM Jepang pada Jumat 8 Juli.
Tak hanya itu, ungkapan keprihatinan terkait penembakan Shinzo Abe juga datang dari menteri Luar Negeri (Menlu) AS, Anthony Blinken.
Baca Juga: Serahkan Diri ke Polisi, Mas Bechi Tersangka Pencabulan Santriwati Langsung Ditahan di Polda Jatim
Melalui Juru Bicara Kementerian Luar Negeri Indonesia, Teuku Faizasyah, Indonesia menyatakan simpati kepada politisi 67 tahun itu.
"Menteri luar negeri G20 menyampaikan simpati atas nama menteri luar negeri Jepang," kata Jubir Kemenlu itu dikutip Pikiranrakyat-Depok.com dari The Guardian.
AS yang merupakan sekutu paling dekat pemerintah Jepang di Asia juga mengirimkan pesan kepada masyarakat Jepang secara umum terkait insiden yang terjadi siang ini.
"Pikiran kami, doa kami bersamanya, dengan keluarganya dan warga Jepang Jepang," kata Blinken di sela-sela pertemuan G20.
Baca Juga: Ke Volodymyr Zelensky, Boris Johnson Janji Tetap Bantu Ukraina Meski Telah Mundur dari PM Inggris
Blinken menyebut insiden yang menimpa salah satu politisi dan anggota parlemen Jepang itu adalah peristiwa yang menyedihkan.
“Ini adalah momen yang sangat, sangat menyedihkan. Dan kami sedang menunggu kabar dari Jepang," tutur dia menambahkan.
Selain Blinken, AS juga telah mengeluarkan press release atas insiden yang dialami Shinzo Abe yang kini sedang menjalani perawatan intensif.
Melalui kedutaan besarnya di Jepang, AS menyampaikan rasa simpatinya untuk seluruh pihak yang terpukul atas peristiwa yang menimpa Abe.
Baca Juga: Identitas Penembak Shinzo Abe Terungkap, Beraksi dengan Shotgun
"Pemerintah AS dan rakyat Amerika berdoa untuk kesejahteraan Abe-san, keluarganya dan rakyat Jepang," tulis duta Besar AS untuk Jepang, Rahm Emanuel dalam pernyataan tertulis.
Diketahui bersama, Shinzo Abe ditembak seorang pria yang diduga bernama Tetsuya Yamagami saat hendak berkampanye bersama perwakilan partai Demokrat Liberal Jepang, yang juga partai berkuasa di sana.
Shinzo Abe ditembak dari belakang dengan menggunakan shotgun lalu tak lama hilang kesadaran dan henti jantung sesaat sebelum dilarikan ke rumah sakit.***