Uni Eropa Peringatkan Anggotanya untuk Kurangi Penggunaan Gas di Tengah Ancaman Putin

- 21 Juli 2022, 08:58 WIB
Uni Eropa beri peringatan soal penggunaan gas di tengah ancaman yang diberkan presiden Rusia Vladimir Putin.
Uni Eropa beri peringatan soal penggunaan gas di tengah ancaman yang diberkan presiden Rusia Vladimir Putin. /REUTERS/Yves Herman.

PR DEPOK - Uni Eropa atau UE memberi tahu anggotanya untuk mengurangi penggunaan gas di tengah peringatan baru Presiden Rusia, Vladimir Putin.

Uni Eropa mengatakan kepada negara-negara anggota pada hari Rabu untuk memotong penggunaan gas sebesar 15% hingga Maret mendatang.

Hal ini dilakukan sebagai langkah darurat setelah Presiden Vladimir Putin memperingatkan bahwa pasokan gas Rusia yang dikirim melalui pipa terbesar ke Eropa dapat dikurangi dan bahkan mungkin berhenti untuk dikirimkan.

Baca Juga: Cara Cek Nama Penerima Bansos Rp200.000, Sedang Cair di Kantor Pos Juli 2022

Pengiriman gas melalui Nord Stream 1, yang menyumbang lebih dari sepertiga ekspor gas Rusia ke UE, akan dilanjutkan kembali pada Kamis setelah penghentian selama 10 hari untuk pemeliharaan tahunan.

Operator jaringan gas Jerman, Gascade, mengatakan pada hari Rabu bahwa pihaknya memperkirakan pengiriman gas akan dilanjutkan pada tingkat pra-pemeliharaan berdasarkan permintaan terhadap gas saat ini.

Pada tanggal 10 Juli 2022, hari terakhir sebelum pemeliharaan pipa dimulai, pengiriman gas telah mencapai sekitar 698 GWh.

Baca Juga: 5 Kategori Penerima BPNT Juli 2022 yang Dapat Bantuan Rp200.000, Lengkap dengan Link Cek Nama Penerima

Pasokan melalui rute pengiriman biasanya telah berkurang bahkan sebelum penghentian pemeliharaan karena sengketa sanksi, saat ini dapat dipotong lebih lanjut, sementara itu pengiriman gas melalui rute lain, seperti Ukraina, juga telah turun sejak Rusia menginvasi tetangganya pada bulan Februari 2022 lalu.

Gangguan akibat sanksi telah menghambat upaya Eropa untuk mengisi ulang penyimpanan gas sebelum musim dingin.

Hal ini menyebabkan meningkatnya risiko penjatahan dan juga pukulan lain terhadap pertumbuhan ekonomi yang rapuh jika Moskow lebih lanjut membatasi pengiriman gas sebagai pembalasan atas sanksi Barat atas perang di Ukraina.

Baca Juga: Jokowi Berlakukan Program Jampersal, Ini Syarat agar Biaya Persalinan Ibu Hamil Ditanggung Negara

Komisi Uni Eropa mengusulkan target sukarela bagi semua negara Uni Eropa untuk memangkas penggunaan gas sebesar 15% dari Agustus hingga Maret mendatang, dibandingkan dengan konsumsi rata-rata mereka pada periode yang sama pada 2016-2021.

"Rusia memeras kami. Rusia menggunakan energi sebagai senjata. Dan oleh karena itu, dalam hal apa pun, apakah itu pemutusan sebagian besar gas Rusia atau pemutusan total gas Rusia, Eropa harus siap," kata Presiden Komisi Uni Eropa Ursula von der Leyen sebagaimana dikutip Pikiranrakyat-Depok.com dari Reuters.

Proposal Komisi Uni Eropa akan memungkinkan Brussels untuk membuat target wajib dalam keadaan darurat pasokan gas, jika UE menyatakan risiko besar kekurangan gas yang jauh lebih parah.

Baca Juga: Update Covid-19 Dunia Kamis, 21 Juli 2022: Kasus Baru Virus Corona di Indonesia Kembali Naik Tinggi?

Langkah tersebut membutuhkan dukungan dari negara-negara Uni Eropa, yang akan dibahas pada hari Jumat mendatang, sehingga para menteri dapat menyetujuinya pada tanggal 26 Juli 2022.

"Kami percaya bahwa gangguan penuh mungkin terjadi," kata seorang pejabat UE.

"Jika kita menunggu, maka itu akan lebih mahal dan itu berarti kita menari mengikuti irama Rusia," lanjutnya.

Negara-negara Uni Eropa berusaha memastikan fasilitas penyimpanan 80% penuh pada 1 November 2022 mendatang, dari sekitar 65% saat ini.***

Editor: Nur Annisa

Sumber: Reuters


Tags

Artikel Pilihan

Terkait

Terkini

Terpopuler

Kabar Daerah