Uni Eropa Rencanakan Beralih ke Batu Bara, Apa Pendapat Utusan Khusus Presiden AS?

- 13 Juli 2022, 14:52 WIB
Ilustrasi - Utusan Khusus Presiden AS untuk Iklim John Kerry beri pendapat terkait rencana Uni Eropa beralih ke batu bara.
Ilustrasi - Utusan Khusus Presiden AS untuk Iklim John Kerry beri pendapat terkait rencana Uni Eropa beralih ke batu bara. /Pixabay/OnzeCreativitijd.

PR DEPOK - Utusan Khusus Presiden AS untuk Iklim John Kerry menerangkan, perang Rusia di Ukraina tidak boleh mengesampingkan upaya Uni Eropa untuk mengurangi emisi karbon.

"Perang telah menciptakan kesulitan. Mungkin untuk menjaga ekonomi dan menciptakan stabilitas politik, maka bagi negara yang ingin memakai batu bara harus bersifat sementara saat Anda akan membangun energi terbarukan," ucap Kerry.

"Perang tidak berarti akan merubah iklim secara tiba-tiba, krisis iklim memang tidak akan berhenti berkembang, tapi itu terus berlanjut (bukan kemajuan pesat)," ujar dia lagi, sebagaimana dikutip Pikiranrakyat-Depok.com dari Reuters.

Baca Juga: Twitter Resmi Gugat Elon Musk ke Pengadilan, Ini 3 Poin Utama Gugatannya

Sebelumnya, beberapa perusahaan terutama di Prancis merasa khawatir akan pasokan gas, bahkan mereka berencana akan beralih ke minyak.

Kemudian, beberapa negara anggota Uni Eropa berencana kembali ke penggunaan batu bara yang lebih tinggi.

Hal tersebut dilakukan tidak lain untuk menghasilkan listrik di tengah berkurangnya aliran gas dari Rusia.

Jerman, Italia, Austria, dan Belanda telah mengisyaratkan bahwa pembangkit listrik tenaga batu bara dapat membantu benua melewati krisis yang telah membuat harga gas melonjak.

Baca Juga: Pemimpin ISIS di Suriah Tewas dalam Serangan Drone AS, Sehari Sebelum Kunjungan Joe Biden ke Timur Tengah

Lantaran batu bara lebih intensif karbon daripada gas alam, kembalinya ke bahan bakar yang lebih berpolusi akan memperlambat proses pengurangan emisi.

Hal ini berbanding terbalik mengingat Uni Eropa bertujuan untuk pengurangan 55 persen gas rumah kaca pada 2030 mendatang.

Akan tetapi, analis khawatir target tersebut mungkin dalam bahaya di tengah lonjakan penggunaan batu bara.

Sementara dorongan sementara dalam penggunaan batu bara di Eropa merupakan kompromi antara keamanan dan iklim yang ditentukan oleh perang.

Baca Juga: Gunakan Pesawat Militer, Presiden Sri Lanka Gotabaya Rajapaksa Melarikan Diri ke Maladewa

"Saya percaya pemerintah Eropa bisa ambil pelajaran tentang apa yang sebenarnya terjadi dari Ukraina, bahwa kita bukan membutuhkan lebih banyak bahan bakar fosil tapi kita perlu bergerak lebih cepat ke transisi ke basis energi bersih," pungkas Perry.***

Editor: Ramadhan Dwi Waluya

Sumber: Reuters


Tags

Artikel Pilihan

Terkait

Terkini

Terpopuler

Kabar Daerah