WHO Ungkap Kasus Cacar Monyet Global Turun 21 Persen, tapi Meningkat di Amerika

- 27 Agustus 2022, 14:56 WIB
Ilustrasi. WHO melaporkan kasus cacar monyet secara global alami penurunan 21 persen, berbanding meningkat di Amerika.
Ilustrasi. WHO melaporkan kasus cacar monyet secara global alami penurunan 21 persen, berbanding meningkat di Amerika. /Pixabay/Alexandra_Koch.

PR DEPOK - Jumlah kasus cacar monyet atau monkeypox yang dilaporkan secara global mengalami penurunan sebesar 21 persen pada pekan lalu.

World Health Organization (WHO) menyebut penurunan kasus cacar monyet ini menandakan bahwa wabah monkeypox mungkin mulai menurun.

Sebelumnya, Badan Kesehatan Dunia ini melaporkan 5.907 kasus baru cacar monyet atau monkeypox setiap pekannya.

Dikutip Pikiranrakyat-Depok dari CGTN, hingga kini lebih dari 45.000 kasus cacar monyet telah dilaporkan di 98 negara sejak akhir April silam.

Baca Juga: Sopir Bus TransJakarta Dipukul Pengendara Mobil, Kadiv Sekretaris Perusahaan Sebut Bakal Tempuh Proses Hukum

Amerika menyumbang 60 persen kasus Monkeypox pada bulan lalu, kata WHO, sementara kasus di Eropa sekitar 38 persen.

Melihat tingginya persentase, WHO berpendapat infeksi di Amerika telah menunjukkan peningkatan tajam yang berkelanjutan.

Direktur Jenderal WHO Tedros Adhanom Ghebreyesus mengatakan monkeypox tetap saja virus yang menimbulkan kekhawatiran di tempat lain meski ada indikasi melambat di Eropa.

Baca Juga: Mencari Motif Pembunuhan Brigadir J, Putri Candrawathi Diperiksa Timsus

"Di Amerika Latin khususnya, kurangnya kesadaran atau tindakan kesehatan masyarakat ditambahkan dengan kurangnya akses ke vaksin akan menambah kasus," ujar Tedros Adhanom.

Sebelumnya akhir Juli lalu, Dirjen WHO itu menyatakan penyebaran monkeypox yang belum pernah terjadi sebelumnya ke lusinan negara sebagai keadaan darurat global.

Sejak wabah di Eropa dan Amerika Utara diidentifikasi, WHO dan lembaga kesehatan lainnya telah mencatat bahwa penyebaran monkeypox hampir secara eksklusif pada pria yang berhubungan seks dengan pria.

Baca Juga: Putri Candrawathi Bantah Segala Tuduhan hingga Jelaskan Seluruh Kronologi Kejadian di Magelang

Monkeypox telah mewabah di beberapa bagian Afrika selama beberapa dekade dan para ahli menduga wabah di Eropa dan Amerika Utara dipicu setelah penyakit itu mulai menyebar melalui hubungan seks di Spanyol dan Belgia.

Laporan terbaru WHO menyebutkan 98 persen kasus terjadi pada pria dan dari mereka yang melaporkan orientasi seksual, 96 persen terjadi pada pria yang berhubungan seks dengan pria.

WHO telah merekomendasikan agar pria yang berisiko tinggi terkena penyakit ini untuk sementara mempertimbangkan untuk mengurangi jumlah pasangan seks mereka dan menahan diri dari seks berkelompok atau tanpa nama.

Baca Juga: Login ke eform.bri.co.id Pakai KTP, BPUM 2022 atau BLT UMKM Rp600.000 Bakal Cair ke Nama Ini

Monkeypox biasanya membutuhkan kontak kulit-ke-kulit atau kulit-ke-mulut dengan lesi pasien yang terinfeksi untuk menyebar.

Tak hanya itu, orang juga dapat terinfeksi cacar monyet melalui kontak dengan pakaian atau sprei yang terinfeksi.***

 

Editor: Ramadhan Dwi Waluya

Sumber: CGTN


Tags

Artikel Pilihan

Terkait

Terkini

Terpopuler

Kabar Daerah