Pakistan Umumkan Darurat Nasional, Hampir 1.000 Orang Tewas Akibat Banjir

- 27 Agustus 2022, 16:00 WIB
Ilustrasi. Pakistan umumkan darurat nasional setelah hampir 1.000 orang meninggal akibat banjir bandang yang terjadi.
Ilustrasi. Pakistan umumkan darurat nasional setelah hampir 1.000 orang meninggal akibat banjir bandang yang terjadi. /Pixabay/Hans.

PR DEPOK - Pemerintah Pakistan mengumumkan darurat nasional setelah hampir 1.000 orang meninggal karena banjir bandang.

Seperti diketahui, banjir bandang yang melanda Pakistan akibat curah hujan Monsoon tinggi itu juga mengakibatkan lebih dari 30 juta orang kehilangan tempat tinggal.

Menurut Badan Penanggulangan Bencana Nasional Pakistan (NDMA), sekitar 937 orang tewas sejak pertengahan Juni, termasuk 343 anak-anak.

Dikutip Pikiranrakyat-Depok.com dari Al Jazeera, NDMA menyebut sebagian besar wilayah barat daya provinsi Balochistan, Pakistan, masih terendam.

Baca Juga: Rusia Tak Ingin Hentikan Perang sebelum Misi Denazifikasi Dilakukan

Lebih dari separuh korban berasal dari Balochistan dan provinsi Sindh selatan di mana masing-masing 234 dan 306 orang tewas di tengah rekor hujan yang melanda.

Fida Hussain Shahani, seorang buruh dari sebuah desa terpencil di Sindh, berduka atas anaknya yang tersapu banjir.

"Kemarin, air banjir terus naik dan masuk ke rumah kami. Saat mencoba mencapai tempat yang tinggi, putra saya yang berusia 17 tahun tertinggal. Saya baru berhasil menemukan jenazahnya pagi ini," ujarnya.

Baca Juga: WHO Ungkap Kasus Cacar Monyet Global Turun 21 Persen, tapi Meningkat di Amerika

Shahani mengatakan keluarganya yang terdiri dari 12 orang belum diberikan bantuan apa pun dari pemerintah dan hanya sukarelawan yang datang membantunya.

Pria berusia 42 tahun itu juga menyatakan besarnya volume hujan yang menimpa Pakistan tahun ini belum pernah terjadi sebelumnya.

"Segalanya tidak terlalu buruk bahkan pada banjir tahun 2010. Saat itu kami tidak harus meninggalkan desa kami. Tapi untuk banjir kali ini, semuanya hancur," katanya menambahkan.

Baca Juga: Darurat HIV AIDS: Yuk Kenali Gejala, Pengobatan, hingga Pencegahannya

Perdana Menteri Shehbaz Sharif telah menunda perjalanan resminya ke Inggris, ia pun meminta dana dari negara-negara sahabat dan lembaga internasional di tengah banjir terburuk dalam beberapa dekade.

"Hujan yang sedang berlangsung telah menyebabkan kehancuran di seluruh negeri. Kerugiannya, meski belum didokumentasikan, sebanding dengan banjir bandang tahun 2010," ungkapnya.

Lebih dari 100 distrik di empat provinsi dilanda banjir, dengan ibu kota Balochistan, Quetta, terisolasi dari bagian lain negara itu karena banyak jalan raya dan jembatan tersapu banjir.

Baca Juga: Lokasi Vaksin Booster Gratis di Jakarta Minggu, 28 Agustus 2022 Beserta Persyaratan dan Cara Daftar JAKI

Di provinsi Khyber Pakhtunkhwa, Pakistan, di mana hampir 200 orang tewas, upaya penyelamatan sedang dilakukan, terutama di daerah yang paling parah dilanda Swat dan Dir.

Menurut perkiraan NDMA, sebagian Punjab dan Khyber Pakhtunkhwa mungkin menghadapi tingkat banjir yang sangat tinggi dalam beberapa hari ke depan.

Dua provinsi yang paling parah terkena dampak – Balochistan dan Sindh – masing-masing telah menerima 298 mm dan 689 mm hujan tahun ini, yaitu sekitar 400 persen lebih banyak dari rata-rata 30 tahun.***

Editor: Ramadhan Dwi Waluya

Sumber: Al Jazeera


Tags

Artikel Pilihan

Terkait

Terkini

Terpopuler

Kabar Daerah