AS Sanksi Polisi Moralitas Iran, Buntut Kematian Mahsa Amini?

- 23 September 2022, 17:42 WIB
AS menjatuhkan sanksi kepada polisi dan pemimpin lembaga lain di Iran setelah kematian perempuan bernama Mahsa Amini.
AS menjatuhkan sanksi kepada polisi dan pemimpin lembaga lain di Iran setelah kematian perempuan bernama Mahsa Amini. /REUTERS/Murad Sezer.

PR DEPOK - Pemerintah Amerika Serikat (AS) telah menjatuhkan sanksi kepada polisi moralitas Iran dan para pemimpin lembaga lainnya.

Pemberian sanksi dari pemerintah AS kepada para polisi dan pemimpin lembaga di Iran muncul setelah kematian seorang wanita muda Mahsa Amini pekan lalu.

Sanksi dari negeri Paman Sam itu datang setelah setidaknya sembilan pengunjuk rasa tewas dalam bentrokan dengan pasukan keamanan Iran sejak kekerasan meletus pada akhir pekan lalu.

Baca Juga: Intip Kekuatan Curacao, Lawan Timnas Indonesia di FIFA Matchday

Kantor Pengawasan Aset Asing Departemen Keuangan juga menunjuk para pemimpin Kementerian Intelijen dan Keamanan Iran, Angkatan Darat Angkatan Darat, dan lembaga penegak hukum lainnya untuk sanksi.

Sebagaimana dilansir Pikiranrakyat-Depok.com dari Global News, sanksi dari AS berupa penolakan untuk mengakses properti dan rekening bank di AS.

"Para pejabat ini mengawasi organisasi yang secara rutin menggunakan kekerasan untuk menekan pengunjuk rasa damai dan anggota masyarakat sipil Iran, pembangkang politik, aktivis hak-hak perempuan, dan anggota komunitas Baha'i Iran," kata Departemen Keuangan AS.

Baca Juga: Mahasiswa PTN di Sumedang Diciduk Polisi, Ketangkap Basah Beli Ganja 515 Gram

Diketahui, Mahsa Amini (22) tewas setelah polisi moral Iran menangkapnya karena tuduhan melanggar aturan berpakaian dengan mengenakan jilbab terlalu longgar.

Polisi moral menahan Amini pekan lalu, dengan mengatakan tidak menutupi rambutnya dengan jilbab yang wajib bagi wanita Iran. Amini pingsan di kantor polisi dan meninggal tiga hari kemudian.

Polisi Iran mengatakan bahwa Amini meninggal karena serangan jantung dan menyangkal bahwa ia telah dianiaya.

Baca Juga: Pekerja Terkena PHK Masih Bisa Dapat BSU Tahap 2, Asalkan Penuhi Syarat-syarat Ini

Pemerintah Iran merilis rekaman video yang dimaksudkan untuk menunjukkan saat dia pingsan. Sementara keluarganya mengatakan bahwa Amini tidak memiliki riwayat penyakit jantung.

Kematian gadis muda Iran dalam tahanan polisi itu telah memicu demonstrasi besar dari pengunjuk rasa, dalam menghadapi pemukulan dan kemungkinan penangkapan.

Menteri Keuangan Janet Yellen mengatakan AS menyerukan kepada pemerintah Iran untuk mengakhiri kekerasannya terhadap perempuan dan tindakan keras yang sedang berlangsung terhadap kebebasan berekspresi.

Baca Juga: Viral Aksi Pria Diduga Anggota DPRD Depok yang Injak Supir Truk, Netizen: Digaji Rakyat Tapi Malah Nyiksa

“Mahsa Amini adalah seorang wanita pemberani yang kematiannya dalam tahanan Polisi Moralitas adalah satu lagi tindakan kebrutalan oleh pasukan keamanan rezim Iran terhadap rakyatnya sendiri,” kata Yellen.

Kematian Amini telah mendorong warga Iran untuk turun ke jalan-jalan di Teheran dan kota-kota lainnya di negara itu.

Banyak orang Iran, terutama kaum muda, telah melihat kematian Amini sebagai bagian dari perlakuan yang semakin keras dari polisi moral terhadap wanita Iran.

Iran telah menghadapi kecaman global atas kematian Amini, dengan kantor hak asasi manusia PBB menyerukan penyelidikan.***

Editor: Ramadhan Dwi Waluya

Sumber: Global News


Tags

Artikel Pilihan

Terkait

Terkini

Terpopuler

Kabar Daerah