Berhasil Lakukan Penelitian, Para Ilmuwan Ubah Puncak Gunung Everest Jadi Laboratorium Iklim

- 17 Juni 2020, 17:41 WIB
Klimatolog Mariusz Potocki menggunakan bor khusus untuk mengambil sampel inti es di ketinggian 26.312 kaki di Kol South Everest
Klimatolog Mariusz Potocki menggunakan bor khusus untuk mengambil sampel inti es di ketinggian 26.312 kaki di Kol South Everest /National Geographic

Timnya kemudian membawa sekitar 30 pon sampel es dari Gunung Everest.

Baca Juga: Ribuan Seniman Bandung Raya Alami Krisis, Sehati dalam Seni Galang Donasi

Klimatolog Mariusz Potocki menggunakan bor khusus untuk mengambil sampel inti es di ketinggian 26.312 kaki di Kol South Everest.

Timnya kemudian mengangkut sekitar 30 pon sampel es di gunung.

Mirip dengan cincin pertumbuhan pohon, setiap lapisan inti es berisi bahan kimia yang ada di atmosfer ketika air membeku.

Baca Juga: Ratusan Hewan Terancam Terlantar Setelah Kebun Binatang di Inggris Akan Tutup Selamanya

Pekerjaan itu membutuhkan sistem bor yang dimodifikasi khusus yang ditenagai oleh baterai, dan tim crack Sherpa untuk membimbingnya naik gunung dan membantu menurunkan bagian es yang berat.

Kemudian, tim harus mencari cara untuk menjaga inti beku selama perjalanan panjang mereka kembali ke laboratorium University of Maine untuk dianalisis.

"Es ini, sudah sangat tua ... Saya pikir ada banyak kisah untuk diceritakan," kata Potocki.

Baca Juga: BMKG: 83 Kota di Indonesia Tak Bisa Melihat Fenomena Gerhana Matahari Cincin Pekan Ini

Halaman:

Editor: Billy Mulya Putra

Sumber: National Geographic


Tags

Artikel Pilihan

Terkait

Terkini

Terpopuler

Kabar Daerah

x