Temukan 12 Pelanggaran Praktik, India Hentikan Produksi Obat Batuk yang Diduga Sebabkan Kematian di Gambia

- 12 Oktober 2022, 20:31 WIB
Ilustrasi - Pihak berwenang India akhirnya menghentikan produksi sirup obat batuk yang diduga sebabkan kematian di Gambia.
Ilustrasi - Pihak berwenang India akhirnya menghentikan produksi sirup obat batuk yang diduga sebabkan kematian di Gambia. /Pexels/Cottonbro/

Baca Juga: Cara Ajukan KUR BRI 2022 Online Lewat HP, Lengkapi Dulu Syarat-Syarat Berikut

Dietilen glikol dan etilena glikol digunakan dalam antibeku dan cairan rem dan aplikasi industri lainnya tetapi juga sebagai alternatif yang lebih murah di beberapa produk farmasi untuk gliserin, pelarut atau zat pengental dalam banyak sirup obat batuk.

Eksekutif Maiden Naresh Kumar Goyal menolak berkomentar. Dia mengatakan pekan lalu bahwa perusahaan itu berusaha mencari tahu dari pembelinya apa yang terjadi di Gambia.

Maiden mengatakan di situs webnya bahwa merea memiliki kapasitas produksi tahunan 2,2 juta botol sirup, 600 juta kapsul, 18 juta suntikan, 300.000 tabung salep dan 1,2 miliar tablet di tiga pabrik.

Maiden menjual produknya di dalam negeri dan mengekspor ke negara-negara di Asia, Afrika dan Amerika Latin.

Baca Juga: Paspor Baru Masa Berlaku 10 Tahun Mulai Diterapkan Hari Ini, Biaya Pembuatan Tak Ada Perubahan

Sirup obat batuk telah disetujui untuk diekspor hanya ke Gambia, meskipun WHO mengatakan obat-obatan itu mungkin telah diekspor ke tempat lain melalui pasar informal.

Kementerian kesehatan India menuturkan pekan lalu bahwa sampel dari keempat produk Maiden yang telah diekspor ke Gambia telah dikirim untuk pengujian ke laboratorium federal.

Mereka menyebut hasilnya akan mendorong tindakan lebih lanjut serta membawa kejelasan masukan yang diterima dari WHO.

Pejabat kesehatan India dan WHO tidak menanggapi permintaan komentar.***

Halaman:

Editor: Linda Agnesia

Sumber: Al Jazeera


Tags

Artikel Pilihan

Terkait

Terkini

Terpopuler

Kabar Daerah