Gadis Muda China Disebut Dibiarkan hingga Meninggal di Pusat Karantina Covid-19, Keluarga Tuntut Keadilan

- 21 Oktober 2022, 21:06 WIB
Ilustrasi karantina - Keluarga dari seorang gadis muda di China menuntut keadilan karena menyebut dibiarkan hingga meninggal di pusat karantina Covid-19.
Ilustrasi karantina - Keluarga dari seorang gadis muda di China menuntut keadilan karena menyebut dibiarkan hingga meninggal di pusat karantina Covid-19. /Reuters/Carlos Garcia Rawlins/REUTERS

PR DEPOK – Keluarga dari seorang gadis muda di China menyebut perempuan itu dibiarkan meninggal setelah ditempatkan di pusat karantina virus corona.

Menurut keluarganya, panggilan mereka untuk bantuan bagi gadis muda tersebut diabaikan.

Mereka sekarang telah merilis rekaman tragis Guo JinJin, 14, gemetar dan kejang-kejang di tempat tidur sebelum kematiannya, di tengah meningkatnya kemarahan terhadap kontrol pandemi yang ketat di Beijing.

Keluarga Guo JinJin sekarang menuntut keadilan dan pertanggungjawaban atas kematiannya, yang penyebabnya belum diumumkan oleh pihak berwenang.

Baca Juga: Info Loker: Jakarta Buka Virtual Job Fair Gratis Tersedia Ratusan Lowongan Kerja, Daftar di Sini

Dia dibawa ke pusat karantina di Ruzhou, Provinsi Henan, Jumat pekan lalu.

Dalam videonya, Guo Lele mengatakan ketika kondisi putrinya memburuk, petugas medis di pusat tersebut gagal memberikan perawatan apa pun.

Minggu pekan lalu, dia mengatakan Guo JinJin mulai kejang dan dehidrasi serta gemetar.

"Petugas kesehatan di pusat tidak merawatnya, bahkan tidak ada yang bertanya," katanya dalam rekaman yang diunggah ke Douyin, nama di China untuk aplikasi media sosial TikTok.

Halaman:

Editor: Linda Agnesia

Sumber: Daily Mail


Tags

Artikel Pilihan

Terkait

Terkini

Terpopuler

Kabar Daerah

x