Militer Myanmar Luncurkan Serangan Udara saat Konser, 50 Orang Dinyatakan Tewas

- 25 Oktober 2022, 08:30 WIB
Ilustrasi serangan udara - 50 orang dinyatakan tewas dalam serangan udara yang diluncurkan militer Myanmar saat terjadi sebuah konser.
Ilustrasi serangan udara - 50 orang dinyatakan tewas dalam serangan udara yang diluncurkan militer Myanmar saat terjadi sebuah konser. /Pixabay

PR DEPOK – Militer Myanmar melancarkan serangan udara saat konser besar yang diadakan oleh salah satu kelompok pemberontak.

Dilaporkan bahwa serangan udara oleh militer Myanmar itu menewaskan sekitar 50 orang dan melukai 70 lainnya.

"Sekitar pukul 20.40 pada hari Minggu (23 Oktober 2022), dua jet militer Myanmar menyerang sebuah upacara yang diadakan Tentara Kemerdekaan Kachin (KIA),” ungkap Kolonel Naw Bu.

"Sekitar 50 orang tewas termasuk anggota KIA dan warga sipil," katanya, dilansir dari PikiranRakyat-Depok.com dari Channel News Asia.

Baca Juga: House of the Dragon Season 2 Bakal Hadir? Simak Daftar Pemeran yang Bisa Kembali

Media lokal melaporkan bahwa hingga 60 tentara dan warga sipil tewas.

Kantor PBB di Myanmar mengatakan sangat prihatin dan sedih dengan laporan serangan udara yang terjadi di Hpakant, Negara Bagian Kachin.

"Laporan awal menunjukkan bahwa lebih dari 100 warga sipil mungkin terkena dampak pemboman itu," katanya dalam sebuah pernyataan.

Baca Juga: Cek PKH dan BPNT 2022 Online dengan Login cekbansos.kemensos.go.id

"Banyak kematian juga telah dilaporkan," tambahnya.

Seorang juru bicara junta tidak menanggapi permintaan komentar.

Kedutaan Besar AS di Yangon mengatakan pihaknya mengikuti laporan serangan udara militer yang menargetkan pertemuan Kachin yang mengakibatkan kematian sejumlah besar warga sipil.

Baca Juga: Rusia Sebut Ukraina Siapkan Serangan 'Bom Kotor', Negara-negara Barat: Tuduhan Palsu dan Dalih untuk Eskalasi

KIA telah bentrok secara teratur dengan militer selama beberapa dekade, dengan pertempuran sengit meletus setelah kudeta tahun lalu.

Myanmar telah berada dalam kekacauan sejak kudeta militer tahun lalu, dan sebagian besar wilayah di negara itu dilanda pertempuran.

Laporan serangan datang beberapa hari sebelum menteri luar negeri Asia Tenggara akan mengadakan pembicaraan darurat untuk membahas Myanmar yang dilanda perselisihan, menjelang KTT para pemimpin Perhimpunan Bangsa-Bangsa Asia Tenggara November.

Baca Juga: Jadwal Acara NET TV Hari Ini Selasa, 25 Oktober 2022: Bakal Tayang Film Cek Toko Sebelah

Perhimpunan Bangsa-Bangsa Asia Tenggara (ASEAN) sejauh ini telah mempelopori upaya yang sia-sia untuk menyelesaikan krisis, dan organisasi itu frustrasi dengan meningkatnya kekejaman hak asasi manusia.

Pada bulan September, setidaknya 11 anak sekolah tewas dalam serangan udara militer dan penembakan di sebuah desa Myanmar di wilayah utara Sagaing.

Junta mengatakan telah mengirim pasukan dengan helikopter ke Let Yet Kone setelah menerima petunjuk bahwa para pejuang dari KIA dan milisi anti-kudeta setempat sedang memindahkan senjata di daerah tersebut.

Baca Juga: BPUM 2022 Siap Cair Kapan? Login eform.bri.co.id untuk Tahu Nama Penerima Rp600.000

Sejumlah kelompok pemberontak etnis Myanmar telah keluar untuk mendukung gerakan anti-kudeta, menawarkan perlindungan dan bahkan pelatihan kepada para aktivis.

Mei lalu, KIA mengatakan telah menjatuhkan sebuah helikopter tempur militer selama bentrokan sengit di dekat kota Momauk di ujung utara negara itu.

Lebih dari 2.300 orang tewas dalam tindakan keras militer terhadap perbedaan pendapat sejak kudeta dan lebih dari 15.000 ditangkap, menurut kelompok pemantau lokal.

Junta menyalahkan pejuang anti-kudeta atas kematian hampir 3.900 warga sipil.***

Editor: Linda Agnesia

Sumber: Channel News Asia


Tags

Artikel Pilihan

Terkait

Terkini

Terpopuler

Kabar Daerah

x