Network
PR DEPOK - Presiden Amerika Serikat Donald Trump kembali menyebut virus corona sebagai 'kung flu' ketika ia menghadapi tuduhan baru membuat komentar rasis.
Dikutip Pikiranrakyat-depok.com dari Mirror Rabu, 24 Juni 2020 ia berbicara selama berpidato di gereja di Phoenix, Arizona pada Selasa, 23 Juni 2020 tanpa menggunakan masker.
Untuk diketahui, saat ini sudah lebih dari 120.000 orang Amerika telah meninggal karena wabah yang sebelumnya Trump memlabelinya dengan 'Virus China'.
Baca Juga: Bintang Porno Era 70-an Didakwa Lakukan Pemerkosaan dan Kekerasan Seksual
Pemerintah Tiongkok marah atas penggunaan istilah itu, namun tanggapan mereka tak pernah digubris Donald Trump.
Dalam kampanyenya Trump mengatakan pada ribuan pendukungnya, "Saya katakan malam itu, tidak pernah ada apa pun di mana mereka memiliki banyak nama,"
"Saya bisa memberimu 19 atau 20 nama untuk itu (virus corona), kan," kata Donald Trump.
Baca Juga: Pasukan Perdamaian Indonesia Gugur di Kongo dalam Misi MONUSCO
"Itu (virus corona) punya semua nama yang berbeda. Wuhan. Wuhan sedang menangkap. Virus corona, kan? Kung Flu?" kata Donald Trump.
"Beberapa orang menyebutnya flu Cina. Flu Cina, kan?" ujarnya.
Sekretaris pers Gedung Putih, Kayleigh McEnany membela penggunaan istilah 'kung flu' tersebut dengan mengatakan bahwa hal itu tidak berniat menyinggung.
Baca Juga: Gerakan Blue Lives Matter Kini Bergema di New York
Selain pada Selasa, 23 Juni Trump juga sempat membuat pernyataan mengejutkan pada rapat umum pemilihan ulang di Tulsa, Oklahoma pada Sabtu malam.
Dalam pidatonya, ia menyalahkan peningkatan jumlah kasus Covid-19 di negara itu atas fakta 25 juta orang telah dites untuk virus tersebut.
"Ketika Anda melakukan pengujian sejauh itu, Anda akan menemukan lebih banyak orang, Anda akan menemukan lebih banyak kasus. Jadi saya katakan kepada orang-orang saya memperlambat pengujian, tolong," tuturnya.
Baca Juga: Hobi Baru di Tengah Pandemi, Sederet Artis Keranjingan Pelihara Ikan Cupang
Seorang pejabat Gedung Putih sejak itu mengatakan Trump bercanda.***
