Network
PR DEPOK – Spekulasi muncul di Rusia bahwa Vladimir Putin akan segera menuntut dorongan mobilisasi besar-besaran dalam upaya putus asa untuk menghentikan kekalahan telak dari Ukraina.
Presiden Ukraina, Volodymyr Zelensky, sebelumnya memperingatkan Rusia bahwa mereka harus menarik diri dari semua wilayah pendudukan jika ingin ada resolusi perang yang bertahan lama.
Juga telah diprediksi bahwa langkah seperti itu bisa menjadi taktik pengalihan bagi Putin untuk mundur dan menyerahkan kekuasaan, dan sang pemimpin Rusia dilaporkan menderita sakit dalam beberapa bulan terakhir.
Juru bicara Putin, Dmitry Peskov hari ini membantah Presiden Rusia akan membuat pengumuman dalam waktu dekat.
Baca Juga: Simak Sejarah Terbentuknya KORPRI di Tanggal 29 November 1971
"Informasi media tentang Putin, yang diduga akan mengumumkan 'mobilisasi negara' tidak benar," kata Dmitry Peskov, dilansir PikiranRakyat-Depok.com dari Daily Mail.
Namun penolakan semacam itu hanya memicu spekulasi bahwa langkah untuk melampaui lebih dari 300.000 pasukan yang sudah wajib militer akan dilakukan.
Ini sebagian karena Putin gagal menandatangani keputusan yang diperlukan untuk mengakhiri gelombang pertama mobilisasi.
Salah satu versinya adalah dia dapat merancang hingga dua juta, termasuk 300.000 wanita, dalam upaya mengubah perang.
