Putranya Dipaksa Ikut Wajib Militer untuk Perang di Ukraina, Pria Rusia Ini Sebut Putin Pengkhianat Negara

- 28 November 2022, 14:04 WIB
ILUSTRASI - Pria Rusia ini menyebut bahwa Putin merupakan pengkhianat negara usai putranya dipaksa untuk ikut wajib militer perang di Ukraina.
ILUSTRASI - Pria Rusia ini menyebut bahwa Putin merupakan pengkhianat negara usai putranya dipaksa untuk ikut wajib militer perang di Ukraina. /Antonio Bronic/Reuters

PR DEPOK – Seorang pria yang kehilangan putranya untuk ikut wajib militer dalam perang Vladimir Putin di Ukraina menuduh diktator Kremlin sebagai pengkhianat Rusia.

Pasalnya, menurut pria Rusia itu, Putin telah membunuh atau melukai hingga 100.000 prajurit.

Pria Rusia bernama Dmitry Shkrebets, 44, menuduh Putin dan komandannya 'membunuh' putranya karena ketidakmampuan dan pelanggaran aturan mereka.

Dikutip PikiranRakyat-Depok.com dari Daily Mail, ia menantang dinas rahasia FSB Rusia untuk menangkap Putin karena mengklaim Presiden Rusia mengkhianatinya.

Baca Juga: Mengharukan! Jenazah Ayah Peluk Putrinya Ditemukan di Cugenang Cianjur

Shkrebets kehilangan putranya Yevgeny, 20, di kapal penjelajah Moskva, unggulan armada angkatan laut Laut Hitam Rusia yang ditenggelamkan oleh rudal Ukraina pada awal perang.

Tapi dia menjadi semakin geram awal pekan ini setelah pertemuan palsu Putin dengan ibu-ibu tentara yang kehilangan nyawa anak mereka di garis depan di Ukraina.

Pria itu mengecam Putin yang menurutnya menghindari orang tua yang benar-benar menderita kesedihan yang tak terkatakan dalam perang di tengah kehilangan putra mereka, dan menantang dinas rahasia Rusia untuk melakukan sesuatu.

“Tuan Presiden, izinkan saya memperkenalkan Anda kepada ibu dan ayah dari tentara dan pelaut yang terbunuh. Kamu belum melihat ibu dan ayah yang sebenarnya! Mengapa Anda mengadakan pertunjukan murah ini?” katanya dalam media sosialnya.

Halaman:

Editor: Linda Agnesia

Sumber: Daily Mail


Tags

Artikel Pilihan

Terkait

Terkini

Terpopuler

Kabar Daerah

x