Potensi kebangkitan virus yang dapat menginfeksi hewan atau manusia jauh lebih bermasalah, kata mereka, memperingatkan bahwa pekerjaan mereka dapat diekstrapolasi untuk menunjukkan bahwa bahaya itu nyata.
“Kemungkinan permafrost kuno akan melepaskan virus yang tidak diketahui ini setelah pencairan,” tulis mereka dalam sebuah artikel yang diposting ke bioRxiv repositori pracetak yang belum ditinjau oleh rekan sejawat.
Baca Juga: Bansos BPNT Kartu Sembako Cair Rp200.000 Bulan Desember 2022, Segera Cairkan di Kantor Pos
Lebih lanjut menurut ilmuwan, belum ada perkiraan mengenai berapa lama virus dapat menular setelah terpapar kondisi luar ruangan dan seberapa besar kemungkinan virus bertemu dan menginfeksi inang yang sesuai dalam selang waktu tersebut.
"Tetapi risiko pasti akan meningkat dalam konteks pemanasan global ketika pencairan permafrost akan terus meningkat, dan lebih banyak orang akan menghuni Kutub Utara setelah usaha industri," kata mereka.***