Kritik Perang di Ukraina, Pemenang Nobel Perdamaian dari Rusia dan Belarusia: Ini Penjajahan

- 11 Desember 2022, 17:43 WIB
ILUSTRASI - Para pemenang Nobel Perdamaian dari Rusia dan Belarusia sama-sama mengkritik perang di Ukraina, sebut sebagai penjajahan.
ILUSTRASI - Para pemenang Nobel Perdamaian dari Rusia dan Belarusia sama-sama mengkritik perang di Ukraina, sebut sebagai penjajahan. /REUTERS/

Baca Juga: Akibat Main Saat Hujan, Balita Tewas Tenggelam ke Dalam Selokan

Ia mengatakan bahwa berjuang untuk perdamaian tidak berarti menyerah pada tekanan agresor, yang berarti melindungi orang dari kekejaman.

“Perdamaian tidak dapat dicapai oleh negara yang diserang dengan meletakkan senjatanya. Ini bukan perdamaian, tapi penjajahan,” ujarnya.

Penghargaan tiga hadiah perdamaian dipandang sebagai teguran keras kepada Presiden Rusia Vladimir Putin, tidak hanya atas tindakannya di Ukraina tetapi juga atas tindakan keras Kremlin terhadap oposisi domestik dan dukungannya terhadap penindasan brutal Lukashenko terhadap para pembangkang.

Mahkamah Agung Rusia menutup Memorial, salah satu organisasi hak asasi manusia tertua dan terkemuka di Rusia yang diakui secara luas atas studinya tentang represi politik di Uni Soviet, pada Desember 2021.

Baca Juga: Jerit Orangtua Siswa SDN Pondok Cina 1 Depok, Panggil Nadiem Makarim hingga Jokowi

Sebelum itu, pemerintah Rusia telah menyatakan organisasi tersebut sebagai agen asing, sebuah label yang menyiratkan pengawasan pemerintah tambahan dan membawa konotasi peyoratif yang kuat yang dapat mendiskreditkan organisasi yang ditargetkan.

Jan Rachinsky dari Memorial mengatakan dalam pidatonya pada upacara tersebut bahwa keadaan menyedihkan masyarakat sipil di Rusia saat ini adalah konsekuensi langsung dari masa lalunya yang belum terselesaikan.

Dia secara khusus mencela upaya Kremlin untuk merendahkan sejarah, kenegaraan, dan kemerdekaan Ukraina dan negara-negara bekas Soviet lainnya.

Ia mengatakan bahwa itu menjadi pembenaran ideologis untuk perang agresi dan kriminal melawan Ukraina.

Halaman:

Editor: Linda Agnesia

Sumber: Al Jazeera


Tags

Artikel Pilihan

Terkait

Terkini

Terpopuler

Kabar Daerah