AS Mulai Izinkan Pil Aborsi Dijual di Apotek Ritel

- 4 Januari 2023, 18:32 WIB
Ilustrasi obat, kenali Efek Samping Obat atau ESO
Ilustrasi obat, kenali Efek Samping Obat atau ESO /Pixabay/Pexels

PR DEPOK - Amerika Serikat (AS) telah memberikan izin kepada apotek ritel untuk menjual pil aborsi.

Kabar soal penjualan pil aborsi di apotek ritel itu disampaikan oleh pejabat kesehatan pada Selasa, 3 Januari 2023.

Penjualan pil aborsi secara bebas itu merupakan sebuah langkah yang dapat signifikan memperluas akses ke prosedur aborsi setelah putusan Mahkamah Agung tahun lalu yang membatalkan hak aborsi federal.

Baca Juga: Ramalan Zodiak Capricorn, Aquarius, dan Pisces Besok, 5 Januari 2023: Hadapi Keputusan yang Sulit

Perubahan peraturan yang diumumkan oleh Food and Drug Administration berarti bahwa mifepristone, yang merupakan obat pertama dari dua obat yang digunakan untuk mengakhiri kehamilan akan tersedia di toko obat lokal di negara bagian yang mengizinkan aborsi.

Resep dokter diperlukan untuk mendapatkan pil, yang sebelumnya hanya tersedia dari beberapa apotek pesanan melalui pos atau dokter dan klinik bersertifikat.

Permintaan pil aborsi telah meningkat sejak Mahkamah Agung yang didominasi kaum konservatif membuat keputusan penting Juni lalu yang membatalkan Roe v. Wade, kasus tahun 1973 yang telah menjamin hak perempuan untuk melakukan aborsi selama setengah abad.

Baca Juga: BPNT Januari 2023 Cair Tanggal Berapa? Cek Bocoran Jadwal dan Besaran Dana Bantuan

Pil aborsi sudah digunakan di lebih dari separuh prosedur AS untuk mengakhiri kehamilan, kata para ahli, dan semakin menjadi fokus dalam pertarungan politik dan hukum untuk hak aborsi sejak keputusan kontroversial Mahkamah Agung.

Apotek perlu menerima sertifikasi untuk mengeluarkan obat, sementara pasien harus mengisi formulir persetujuan.

Keputusan FDA disambut baik oleh American Civil Liberties Union.

Baca Juga: Kenapa Insentif Kartu Prakerja Menunggu Jadwal? Ini Arti dan Estimasi Waktu Pencairan

"Kami senang FDA telah meningkatkan akses apotek ke obat yang aman dan efektif ini, meringankan salah satu beban yang tidak perlu dari badan tersebut pada pasien mifepristone," kata Julia Kaye dari Proyek Kebebasan Reproduksi ACLU.

Marjorie Dannenfelser, presiden organisasi anti-aborsi Susan B. Anthony List mengecam keputusan tersebut.

"Pemerintahan Biden sekali lagi membuktikan bahwa mereka menghargai keuntungan industri aborsi atas keselamatan wanita dan nyawa anak yang belum lahir," kata Dannenfelser dalam sebuah pernyataan.***

Editor: Nur Annisa

Sumber: AFP


Tags

Artikel Pilihan

Terkait

Terkini

Terpopuler

Kabar Daerah