PR DEPOK – China bersikeras transparan atas data Covid-19 yang mereka berikan pada komunitas internasional.
Hal itu diungkapan China sebagai tanggapan atas kritik dari Organisasi Kesehatan Dunia (WHO) bahwa penghitungan kematian akibat virus Covid-19 mengecilkan skala sebenarnya dari wabah.
Ada kekhawatiran internasional yang meningkat atas peningkatan tajam infeksi Covid-19 di China sejak Beijing tiba-tiba mencabut pembatasan garis keras selama bertahun-tahun bulan lalu.
Hingga saat ini belasan negara telah memberlakukan aturan Covid-19 baru pada pengunjung dari China setelah wabah itu, seperti dikutip PikiranRakyat-Depok.com dari Channel News Asia.
Mereka mengharuskan semua kedatangan dari China untuk menyerahkan tes virus negatif dengan beberapa penyaringan dari penerbangan yang datang dari negara terpadat di dunia.
China hanya mencatat 23 kematian akibat Covid-19 sejak Desember, setelah secara dramatis mempersempit kriteria untuk mengklasifikasikan kematian tersebut.
Statistik Beijing tentang gelombang yang belum pernah terjadi sebelumnya sekarang secara luas dilihat oleh negara lain tidak mencerminkan kenyataan.
Di Jenewa, direktur kedaruratan WHO Michael Ryan mengatakan organisasi global itu tidak memiliki data lengkap dari China.