Kedubes China Soroti Kekerasan di PT GNI yang Merugikan Besar Masyarakat

- 18 Januari 2023, 13:05 WIB
Ilustrasi pekerja.
Ilustrasi pekerja. /Pixabay/Ziaur Chowdhury

PR DEPOK - Kedutaan Besar Republik China soroti insiden kekerasan yang terjadi di PT Gunbuster Nickel Industri (GNI).

Pihak Beijing dengan tegas mengatakan kekerasan yang terjadi merugikan sebagian besar masyarakat.

Kekerasan yang terjadi di area smelter PT Gunbuster Nickel Industri (GNI) terjadi pada Sabtu, 14 Januari 2023.

Kejadian itu menyebabkan satu karyawan warga China dan satu karyawan warga Indonesia meninggal dunia. 

Baca Juga: Pasca Bentrokan Antar Pekerja di PT GNI Sulteng, Kapolri Siap Jamin Keamanan Kawasan

Kedutaan menyimpan perhatian besar atas insiden itu dan berkomitmen untuk menjaga hak dan kepentingan sah warga negara China di Indonesia.

Selain itu mereka juga akan selalu berkomunikasi dengan intens dengan kementerian yang berhubungan di Indonesia.

Di sisi lain, pihak GNI menyampaikan turut berduka cita atas kerusuhan yang terjadi, karena kejadian itu tidak hanya berdampak pada perusahaan juga pada masyarakat setempat.

Perusahaan meminta seluruh pihak agar bisa mengendalikan diri dan berpikir jernih dalam memproses segala informasi agar tidak terjadi kejadian yang serupa.

Baca Juga: Perbedaan Tahun Baru China dan Tahun Baru Imlek hingga Kontroversinya

Polda Sulteng Kombes Pol Didik Supranoto mengatakan masyarakat jangan mudah terprovokasi informasi-informasi yang yang belum tentu kebenarannya, yang beredar di media sosial.

Sebelumnya terjadi unjuk rasa anarkis di lokasi industri pengolahan nikel (smelter) PT Gunbuster Nickel Industri (GNI) di Desa Bunta, Kecamatan Petasia Timur, Sulawesi Tengah.

Aksi unjuk rasa terjadi dari siang hingga malam hari, akibat peristiwa itu dua orang meninggal dunia yaitu seorang tenaga kerja lokal dan seorang tenaga kerja asing (TKA) yang juga terjadi kerugian material.

Baca Juga: Munculnya Etnis Tionghoa dan Sejarah Perayaan Imlek di Indonesia

Setelah peristiwa itu terjadi, Polda Sulteng melaporkan bahwa kedua pihak sudah berdamai dan melakukan aktivitas sesuai dengan bidangnya masing-masing.

Polda Sulteng Kombes Pol Didik Supranoto mengatakan GNI beroperasi kembali diikuti 2.963 karyawan yang terdiri dari 350 TKA dan 2.613 TKI.

Situasi hingga sore berjalan kondusif, aparat tetap melakukan keamanan TNI dan juga Polri disiagakan sebanyak 709 personel.

“Petugas ditempatkan di sejumlah titik diantaranya di pintu masuk perusahaan, beberapa pos, mess karyawan TKA dan kantor PT GNI dan beberapa pos di kawasan perusahaan,” katanya.***

Editor: Rahmi Nurfajriani


Tags

Artikel Pilihan

Terkait

Terkini

Terpopuler

Kabar Daerah