"Kami akan menggunakan upaya terbaik kami untuk mempertahankan status quo perdamaian dan stabilitas kawasan," katanya.
Ia menambahkan bahwa perdamaian juga bergantung pada pertahanan nasional.
Lai membuat marah China pada 2018 ketika dia menjadi perdana menteri, mengatakan kepada parlemen bahwa dia adalah pekerja kemerdekaan Taiwan.
Saat itu, ia juga mengutarakan bahwa Taiwan adalah negara yang berdaulat dan merdeka, garis merah untuk Beijing.
Baca Juga: PKH Tahap 1 Cair Januari 2023, KPM dengan Kriteria Ini Siap Dapat Rp750.000
Ditanya tentang komentar itu, Lai mengatakan dia berkomitmen untuk mengikuti kebijakan Tsai yang mencakup menyatakan hanya rakyat Taiwan yang dapat memutuskan masa depan mereka.
Lai juga memastikan bahwa Republik China, nama resmi Taiwan, dan Republik Rakyat China tidak saling tunduk.
“Penerimaan pragmatisnya adalah bahwa Taiwan sudah menjadi negara berdaulat, merdeka, dan tidak perlu mendeklarasikan kemerdekaan Taiwan secara terpisah,” tambahnya.
China telah menolak untuk berbicara dengan Tsai sejak dia pertama kali menjabat pada tahun 2016, percaya dia adalah seorang separatis.