Baca Juga: Sinopsis dan Jadwal Tayang Drakor Delivery Man, Kisah Sopir Taksi yang Bisa Melihat Hantu
Kantor Abbas merilis sebuah pernyataan melalui kantor berita Palestina, WAFA, yang menyalahkan Israel atas krisis baru-baru ini dan menuduhnya telah menghambat solusi dua negara dan melanggar hukum internasional.
"Ini terjadi ketika Israel melanjutkan tanpa ada pencegahan atau pertanggungjawaban operasi sepihaknya, termasuk pemukiman, aneksasi de-facto, terorisme pemukim," ujar presiden Palestina.
Abbas juga mengecam bahwa Israel "melanggar status quo bersejarah dan melanggar Masjid Al-Aqsa" dan "menahan dana (Palestina), hal ini bersingungan dengan kebijakan pembersihan etnis dan apartheid".
Ketegangan antara warga Israel dan Palestina meningkat pada awal bulan ini setelah seorang menteri ultranasionalis dalam pemerintahan Perdana Menteri Benjamin Netanyahu, Itamar Ben-Gvir, mengunjungi kompleks Masjid Al-Aqsa.
Baca Juga: KUR BRI 2023 Kapan Dibuka? Ada 3 Kategori yang Tersedia, Salah Satunya Sediakan Pinjaman Rp500 Juta
Sebuah langkah yang dikecam oleh para pemimpin Palestina dan Arab sebagai sebuah "provokasi".
Pada hari Selasa, Abbas secara implisit mengecam penentangan AS terhadap upaya diplomatik Palestina untuk meminta pertanggungjawaban atas pelanggaran-pelanggaran yang dilakukan Israel.
"Upaya penetangan terus berlanjut terhadap upaya rakyat Palestina untuk mempertahankan keberadaan dan hak-hak mereka yang sah di forum juga pengadilan internasional.
"Untuk memberikan perlindungan internasional bagi rakyat kami, merupakan kebijakan yang mendorong penjajah Israel untuk melakukan lebih banyak kejahatan dan melanggar hukum internasional," ujar Abbas.