Balon Mata-mata China Lintasi AS, Antony Blinken Tunda Kunjungan ke Negeri Tirai Bambu

- 4 Februari 2023, 15:03 WIB
Menlu AS, Antony Blinken, menunda kunjungannya ke China setelah balon mata-mata negara itu melintasi AS.
Menlu AS, Antony Blinken, menunda kunjungannya ke China setelah balon mata-mata negara itu melintasi AS. /REUTERS/Sarah Silbiger.

Baca Juga: Syarat Daftar Kartu Prakerja 2023, Berikut Rinciannya

Pada konferensi pers dengan menteri luar negeri Korea Selatan yang berkunjung, Blinken mengatakan dia telah memberi tahu Wang Yi, direktur Komisi Pusat Luar Negeri China, bahwa insiden itu adalah tindakan tidak bertanggung jawab oleh China, tetapi Washington tetap berkomitmen untuk terlibat dan dia akan berkunjung ketika kondisi memungkinkan.

Blinken mengatakan dia tidak akan menentukan tanggal kapan dia akan pergi ke China dan fokusnya adalah menyelesaikan insiden saat ini.

“Langkah pertama adalah mendapatkan aset pengawasan, keluar dari ruang udara kita,” katanya, seraya menambahkan bahwa Amerika Serikat akan terus mempertahankan jalur komunikasi terbuka dengan China.

Ketua Partai Republik Komite Urusan Luar Negeri DPR, Michael McCaul, mengatakan balon itu seharusnya tidak diizinkan masuk wilayah udara AS dan bisa saja ditembak jatuh di atas air.

Baca Juga: Tiket Online Persib Bandung vs PSS Sleman Dibuka, Simak List Harga dan Tempat Penukaran E-Ticket di Sini!

"Saya menyerukan kepada pemerintahan Biden untuk segera mengambil langkah-langkah untuk mengeluarkan balon mata-mata China dari wilayah udara AS," katanya dalam sebuah pernyataan.

Penundaan perjalanan Blinken, yang telah disetujui pada November oleh Biden dan Presiden China Xi Jinping, merupakan pukulan bagi kedua belah pihak yang melihatnya sebagai kesempatan untuk menstabilkan hubungan yang semakin retak. Kunjungan terakhir menteri luar negeri AS adalah pada 2017.

Seorang pejabat Gedung Putih mengatakan pemerintah telah memberi pengarahan kepada staf yang disebut Gang of 8, yang menyatukan para pemimpin Republik dan Demokrat dari Senat dan DPR.

Pejabat itu mengatakan kegiatan pengawasan balon semacam itu telah diamati selama beberapa tahun terakhir, termasuk dalam pemerintahan sebelumnya.***

Halaman:

Editor: Linda Agnesia

Sumber: Reuters


Tags

Artikel Pilihan

Terkait

Terkini

Terpopuler

Kabar Daerah

x