Hari Kepanduan Sedunia 22 Februari: Simak Jejak Karier Baden Powell sang Bapak Pramuka Sedunia

- 22 Februari 2023, 13:29 WIB
Profil Baden Powell, Bapak Kepanduan Dunia yang tanggal lahirnya diabadikan sebagai Founder's Day
Profil Baden Powell, Bapak Kepanduan Dunia yang tanggal lahirnya diabadikan sebagai Founder's Day /Tangkapan Layar/scout.org

PR DEPOK - Bagi para pecinta Pramuka di seluruh dunia, tanggal 22 Februari merupakan hari istimewa karena diperingati sebagai Hari Kepanduan Sedunia.

Hari Kepanduan Sedunia diperingati tiap 22 Februari bersamaan dengan tanggal kelahiran Robert Stephenson Smyth Baden Powell atau lebih dikenal dengan sebutan Baden Powell.

Info jejak karier Baden Powell merupakan sesuatu yang tidak bisa dipisahkan dari sejarah Hari Kepanduan Sedunia dan lahirnya organisasi Pramuka di dunia, termasuk Indonesia.

Baca Juga: Buruan Sebelum Ditutup! Simak Cara Daftar Kartu Prakerja Gelombang 48, Cuma Siapkan HP dan NIK

Berkat kontribusinya dalam dunia kepanduan, maka tidak heran jika kemudian Baden Powell diangkat sebagai Bapak Pramuka Sedunia.

Dilansir PikiranRakyat-Depok.com dari laman resmi Pramuka, lahirnya Hari Kepanduan Sedunia berawal dari pemikiran Baden Powell yang merangkum atau menulis pengalamannya saat bertugas di Afrika dan India.

Baden Powell lahir pada tanggal 22 Februari 1857 di London dengan nama lengkap Robert Stephenson Smyth Baden Powell.

Baca Juga: BRI Liga 1 Dewa United vs Bali United: Jam Tayang, H2H, Prediksi Skor, Link Streaming Rabu, 22 Februari 2023

Ayahnya adalah seorang Profesor Geometry di Universitas Oxfort bernama Domine Baden Powell yang meninggal ketika Stephenson masih kecil.

Pria asal London itu dikenal sebagai tokoh penting yang memperkenalkan sekaligus mengembangkan gerakan kepramukaan hingga berkembang ke seluruh dunia.

Baden Powell bergabung dengan pasukan Hussars ke 13 di India pada tahun 1876, kemudian dari tahun 1888 – 1895 Baden Powell sukses bertugas di India, Afganistan, Zulu, dan Ashanti.

Baca Juga: Cek Fakta: Rendam Tabung Gas Dalam Air Hangat Diisukan Dapat Menghemat Penggunaan Gas, Begini Faktanya

Pada masa perang Boer, Baden powell bertugas sebagai staff dari pasukan Kerajaan Inggris (1896 – 1897).

Dia juga pernah menjadi kolonel pasukan berkuda di Afrika Selatan dengan pengalaman terkepung oleh bangsa Boer di Kota Mafeking, Afsel selama 127 hari dan kekurangan makanan.

Namun setelah itu, dia berhasil mengalahkan bangsa Zulu di Afrika dan mengambil kalung manik kayu milik raja Dinizulu.

Baca Juga: Gelar Sidang Etik Bharada E Hari Ini, Divpropam Polri Hadirkan Delapan Saksi

Berbagai pengalaman yang dilalaui Baden Powell kemudian ditulis menjadi sebuah buku dengan judul “AIDS TO SCOUTING“.

Awalnya buku tersebut ia tulis untuk memberi petunjuk kepada tentara Inggris agar dapat melakukan tugas penyelidik dengan baik.

Namun, 21 orang pemuda yang tergabung dalam kelompok bernama Boys Brigade menguji kebenaran isi buku tersebut dengan menjadikannya panduan untuk kegiatan perkemahan.

Baca Juga: Horoskop Aquarius Rabu, 22 Februari 2023: Perjalanan Tak Direncanakan, Hati-hati terhadap Penawaran pada Anda

Pada tanggal 25 Juli 1907, Boys Brigade mengundang Baden Powell dan bersama dengan dirinya melakukan kegiatan perkemahan serta pengembaraan di Pulau Brownsea (Brownsea Island).

Selama menjalankan perkemahan yang dilaksanakan 8 hari itu, peserta menerapkan isi buku Aids for Scouting bersama Baden Powell.

Pengalaman saat menjalankan perkemahan tersebut dicatat setiap hari lantas di akhir kegiatan dikumpulkan menjadi satu oleh Powell.

Kumpulan catatan tersebut dijadikan buku berjudul "SCOUTING FOR BOYS" yang dirilis tahun 1908.

Baca Juga: Horoskop Taurus Hari Ini Rabu, 22 Februari 2023: Keuangan Anda Baik, Coba Habiskan Waktu bersama Keluarga

Selanjutnya, kelompok Boy Brigade berganti nama menjadi BOY SCOUT dan menjadikan Scouting For Boys sebagai buku panduannya.

Bermula dari situ, ajaran Baden Powell dalam bukunya berkembang dan mulai lahirlah organisasi kepramukaan hingga pada akhirnya menyebar ke berbagai negara.

Pada tahun 1909 Baden Powell menjadi Letnan Jenderal di Inggris dan mendapatkan gelar Ksatria.

Tahun 1910 Baden Powell memutuskan pensiun dari tentara dengan pangkat terakhir Letjend dan menikah dengan Olave st.Clair Soames pada tahun 1912.

Baca Juga: 8 Manfaat Luar Biasa dari Makan Tomat Matang Setiap Hari, Kaya akan Nutrisi

Keluarganya dianugrahi tiga orang anak yang diberi nama Peter, Heather, Betty. Berhenti dari profesinya sebagai tentara, Baden powell membentuk Rover Scout (Pramuka usia Penengak) pada tahun 1918.

Organisasi tersebut menampung mereka yang sudah lewat usia 17 tahun tetapi masih sering giat di bidang kepanduan, dengan buku panduannya yakni ROVERING TO SUCCES (Mengembara Menuju Kebahagiaan) yang telah diterbitkan tahun 1912.

Pada tahun 1920 para pandu sedunia berkumpul di Olimpia, London, Inggris dalam acara Jambore Dunia yang pertama.

Baca Juga: Soal Bupati dan Wakil Bupati Indramayu, Ridwan Kamil Sebut Persoalan Pimpinan Bisa Rugikan Masyarakat

Ketika hari terakhir kegiatan jambore tanggal 6 Agustus 1920 Baden Powell diangkat sebagai Chief Scout of The World atau Bapak Pramuka Sedunia.

Tahun 1929 Baden Powell mendapat gelar kehormatan ”Lord” dari Raja George V hingga namanya menjadi Lord Baden Powell of Gilwell dengan julukan Baron.

Baden Powell meninggal tanggal 8 Januari 1941. Jenazahnya diantar diatas kereta yang ditarik oleh para pandu yang sangat mencintainya ke tempat peristirahatan terakhir.

Demikian informasi seputar jejak karier Baden Powell sang Bapak Pramuka Sedunia, tokoh dibalik lahirnya Hari Kepanduan Sedunia yang diperingati setiap 22 Februari.***

Editor: Nur Annisa

Sumber: pramuka.or.id


Tags

Artikel Pilihan

Terkait

Terkini

Terpopuler

Kabar Daerah

x