8 Maret Memperingati Hari Apa? Ternyata Diperingati Hari Perempuan Internasional

- 8 Maret 2023, 07:03 WIB
Mengenal sejarah International Women’s Day atau Hari Perempuan Internasional diadakan setiap tahunnya pada tanggal 8 Maret.*
Mengenal sejarah International Women’s Day atau Hari Perempuan Internasional diadakan setiap tahunnya pada tanggal 8 Maret.* /Pixabay/CaiHuuThanh.

PR DEPOK - International Women’s Day atau Hari Perempuan Internasional diadakan setiap tahunnya pada tanggal 8 Maret untuk merayakan pencapaian perempuan sepanjang sejarah dan juga lintas negara.



Tujuan International Women’s Day atau Hari Perempuan Internasional adalah untuk menjunjung tinggi prestasi perempuan dan memusatkan perhatian lebih besar pada hak-hak perempuan serta kesetaraan gender. Itu dirayakan di seluruh dunia untuk menyoroti perempuan, masalah dan pencapaian mereka, dan memiliki tema yang berbeda setiap tahunnya.

Dikutip PikiranRakyat-Depok.com dari International Women’s Development Agency, Hari Perempuan Internasional adalah hari untuk menyatukan suara perempuan di seluruh dunia dan menyerukan pesan untuk persamaan hak dengan lantang dan jelas: Hak perempuan adalah hak asasi manusia! Ini adalah kesempatan untuk merayakan pencapaian perempuan dan menciptakan perubahan positif bagi perempuan dan anak perempuan.

Bagaimana International Women’s Day atau Hari Perempuan Internasional dimulai?

Baca Juga: Sejarah Hari Perempuan Internasional yang Diperingati Setiap Tanggal 8 Maret

Hari Perempuan Internasional dimulai dengan adanya protes yang berlangsung di New York City pada 1908. Lima belas ribu perempuan turun ke jalan untuk menuntut persamaan hak dan kondisi kerja yang lebih baik.

Secara khusus, mereka menginginkan jam kerja yang lebih pendek, gaji yang lebih baik, dan hak untuk bisa memilih.

 
Pada Konferensi Internasional Perempuan Pekerja di Denmark tahun 1910, seorang wanita bernama Clara Zetkin mengusulkan ide hari internasional untuk perempuan.

Semua orang setuju bahwa menggunakan hari yang sama setiap tahun dapat mengambil tindakan bagi hak-hak perempuan. Hari Perempuan Internasional pertama terjadi pada tahun berikutnya, yakni tahun 1911.

Baca Juga: Mengapa Gempa Bumi Perlu Dideteksi Sejak Dini? Ini Penjelasan BMKG

Hari Perempuan Internasional pertama berlangsung tepatnya pada 19 Maret 1911, meliputi rapat umum dan pertemuan terorganisir yang sukses besar di Austria, Denmark, Jerman, hingga Swiss.

 

Tanggal 19 Maret dipilih karena memperingati hari yang dijanjikan Raja Prusia untuk memperkenalkan suara perempuan pada tahun 1848. Janji itu memberi harapan akan kesetaraan, tetapi itu adalah janji yang gagal ia tepati.

Hari ini, seluruh negara di dunia memperingatinya pada tanggal 8 Maret. Tanggal tersebut dipilih oleh Perserikatan Bangsa-Bangsa (PBB) sebagai Hari Perempuan Internasional untuk memperingati demonstrasi perempuan di Petrograd (Saint Petersburg), Rusia pada 1917 yang menandai titik balik revolusi Rusia.

Pada 1917, Rusia masih mengikuti kalender Julian, sehingga demonstrasi berlangsung pada 23 Februari, yang dalam kalender Gregorian barat adalah tanggal 8 Maret.

Baca Juga: Kartu Prakerja Gelombang 49 Sudah Dibuka, Simak Besaran Insentif dan Rincian Kegunaannya




PBB menarik perhatian global terhadap masalah perempuan pada tahun 1975 dengan menyerukan Tahun Perempuan Internasional, dengan diadakannya konferensi pertama tentang wanita di Mexico City.

Majelis Umum PBB kemudian mengundang negara-negara anggota untuk mencanangkan 8 Maret sebagai Hari PBB untuk Hak-Hak Perempuan dan Perdamaian Internasional pada tahun 1977.

Hari tersebut bertujuan untuk membantu negara-negara di seluruh dunia menghapuskan diskriminasi terhadap perempuan.

Ini juga berfokus pada membantu perempuan mendapatkan partisipasi penuh dan setara dalam pembangunan global. Sedangkan Hari Pria Internasional diperingati setiap tanggal 19 November.

 

Baca Juga: 8 Maret Hari Perempuan Internasional, Ini Kontroversi Sejarah Peringatan Perempuan Sedunia

Di dunia sekarang ini, mungkin terlihat bahwa perempuan memiliki semua kesempatan yang sama dengan laki-laki. Tetapi jika melihat statistik di seluruh dunia, ini tidaklah benar.

Ada banyak contoh perempuan dan anak perempuan yang memiliki posisi lebih rendah dalam masyarakat dibandingkan laki-laki dan anak laki-laki. Mereka memiliki lebih sedikit kesempatan dan bahkan mengalami ketidakadilan serta masalah tertentu karena mereka perempuan. Berikut beberapa contohnya:

· Gadis remaja berusia 10 hingga 14 tahun dua kali lebih mungkin melakukan lebih dari 21 jam seminggu pekerjaan rumah tangga dibandingkan anak laki-laki pada usia yang sama;

 

· Hampir seperempat remaja perempuan berusia 15 hingga 19 tahun tidak bersekolah, dibandingkan dengan hanya 13 persen remaja laki-laki;

Baca Juga: Cara Daftar Kartu Prakerja dapat Insentif Rp 600 Ribu secara Online

· Kurang dari separuh negara di dunia menawarkan akses pendidikan yang setara bagi anak perempuan dan laki-laki;

· Lebih banyak anak perempuan daripada anak laki-laki yang menikah saat mereka masih anak-anak;

 

· Perkawinan anak seringkali berarti berhenti sekolah, hamil lebih awal, isolasi, dan peningkatan risiko kekerasan;

· Satu dari lima gadis remaja pernah mengalami kekerasan dari pasangannya.

Baca Juga: 22 Link Twibbon Hari Perempuan Internasional dengan Desain Terbaru dan Menarik, Cocok Diunggah di Medsos

Banyak orang percaya situasi ketidaksetaraan gender seperti ini dapat dan harus diubah.

 

Pada 8 Maret biasanya ada kampanye dan acara lainnya untuk menuntut persamaan hak bagi perempuan seperti pawai, talkshow, lokakarya, acara film, musik, dan masih banyak lagi. Banyak orang memakai warna ungu, warna yang dikenakan oleh perempuan untuk mengkampanyekan hak perempuan untuk memilih.

Di beberapa negara, anak-anak dan laki-laki biasanya memberikan hadiah, bunga, atau kartu ucapan kepada ibu, pasangan, saudara perempuan, atau perempuan lain yang mereka kenal.***

Editor: Tyas Siti Gantina


Tags

Artikel Pilihan

Terkait

Terkini

Terpopuler

Kabar Daerah

x