Sementara korban luka berat dan ringan 5.000 lebih dan puluhan orang lainnya masih belum ditemukan.
Ledakan ini mengguncang negara yang sudah didera krisis ekonomi dan pandemi virus corona.
Pemerintah mengatakan ledakan disebabkan oleh 2.750 ton amonium nitrat yang disimpan di dalam gudang dalam kondisi yang tak aman.
Mulai Kamis, 6 Agustus 2020, Perdana Menteri Lebanon Hassan Diab mendeklarasikan tiga hari berkabung bagi korban ledakan.
Ledakan Rabu kemarin menjadi ledakan terbesar di Lebanon sejak perang sipil tiga dekade lalu.***