"Kami bertanya pada diri sendiri, bukankah lebih baik (krematorium) bisa bergerak, mudah dipindahkan dari satu tempat ke tempat lain?," sambungnya.
Dia mematok harga hanya 30 poundsterling atau sekitar Rp580.000. Ini lebih murah jika dibandingkan dengan pemakaman konvensional yakni 764 poundsterling atau sekitar Rp14 juta.
Sebelumnya, dilaporkan bahwa ada keluarga yang menyimpan peti mati berisi mayat di rumah mereka berhari-hari karena tidak mampu menguburkannya secara konvensional.
Baca Juga: Dua Demonstran 'Penyusup' Ditangkap Usai Kedapatan Bawa Bom Molotov di Tengah Massa Aksi
Manajer Bisnis untuk Kantor Wali Kota La Paz Martin Fabri, mengatakan pemakaman utama kota mencatat 2.000 pemakaman dan kremasi pada bulan lalu.
Bolivia mencatat 95.071 kasus positif virus corona dengan angka kematian 3.827 per Kamis, 13 Agustus 2020.***