Kasus Kematian Akibat Covid-19 Memprihatinkan, Warga Bawa Tabung Gas LPG Bakar Jenazah Keluarganya

- 14 Agustus 2020, 20:36 WIB
Orang-orang mengantre dengan membawa tabung gas sebagai bahan bakar untuk mengkremasi mayat keluarganya di krematorium di Bolivia.
Orang-orang mengantre dengan membawa tabung gas sebagai bahan bakar untuk mengkremasi mayat keluarganya di krematorium di Bolivia. /Reuters

PR DEPOK - Wabah virus corona di Bolivia sangat memprihatinkan. Banyak masyarakat yang kebingungan dengan pemakaman konvensional yang mahal.

Ketika kasus virus corona terus meningkat di Bolivia, para ahli di salah satu negara termiskin itu, akhirnya memberikan solusi yang cukup kontroversial bagi keluarga yang tidak mampu membayar biaya pemakaman, yaitu mayat korban virus corona dibakar di krematorium keliling.

Solusi tersebut tercetus untuk menyiasati lonjakan pemakaman dan rumah pemulasaraan jenazah di Amerika Latin akibat pandemi. Meski kontroversial, namun hal itu cukup terjangkau.

Baca Juga: Jadi Bahaya Dunia Saat Ini, Sejarah Perkembangan Hoaks yang Wajib Kamu Ketahui 

Krematorium berukuran lima meter kali dua setengah meter ini dipasangi gas minyak cair, yang memungkinkan pihak keluarga korban tidak perlu mengeluarkan biaya banyak.

Dikutip Pikiranrakyat-depok.com dari Mirror, Jumat, 14 Agustus 2020, Carlos Ayo, pakar lingkungan dan juga salah satu perancang "oven krematorium", mengatakan bahwa hal ini akan membantu negara dalam keadaan pandemi.

Menurut Ayo, proses mengkremasi jenazah membutuhkan waktu sekitar 30 menit dan bahan sekitar tiga tabung gas. Proses tersebut telah dilakukan warga selama 20 hari terakhir.

"Kami ingin membantu di saat pandemi ini," katanya kepada The Guardian.

Baca Juga: Jegal Omnibus Law, Mahasiswa Bakar Simbol Keranda Jenazah 'DPR' di Jakarta 

"Kami bertanya pada diri sendiri, bukankah lebih baik (krematorium) bisa bergerak, mudah dipindahkan dari satu tempat ke tempat lain?," sambungnya.

Dia mematok harga hanya 30 poundsterling atau sekitar Rp580.000. Ini lebih murah jika dibandingkan dengan pemakaman konvensional yakni 764 poundsterling atau sekitar Rp14 juta.

Sebelumnya, dilaporkan bahwa ada keluarga yang menyimpan peti mati berisi mayat di rumah mereka berhari-hari karena tidak mampu menguburkannya secara konvensional.

Baca Juga: Dua Demonstran 'Penyusup' Ditangkap Usai Kedapatan Bawa Bom Molotov di Tengah Massa Aksi 

Manajer Bisnis untuk Kantor Wali Kota La Paz Martin Fabri, mengatakan pemakaman utama kota mencatat 2.000 pemakaman dan kremasi pada bulan lalu.

Bolivia mencatat 95.071 kasus positif virus corona dengan angka kematian 3.827 per Kamis, 13 Agustus 2020.***

Editor: M Bayu Pratama

Sumber: Mirror


Tags

Artikel Pilihan

Terkait

Terkini

Terpopuler

Kabar Daerah

x