Komandan Kepolisian Tel Aviv Mengundurkan Diri, Singgung Campur Tangan Pemerintah Israel pada Pengunjuk Rasa

- 6 Juli 2023, 14:20 WIB
Ilustrasi bendera Israel. Komandan Kepolisian Tel Aviv, Israel, mengundurkan dirinya, dan menyinggung campur tangan pemerintah pada pengunjuk rasa.
Ilustrasi bendera Israel. Komandan Kepolisian Tel Aviv, Israel, mengundurkan dirinya, dan menyinggung campur tangan pemerintah pada pengunjuk rasa. /Reuters/Ronen Zvulun/

PR DEPOK - Komandan Kepolisian Tel Aviv, Israel, menyampaikan pada hari Rabu, 5 Juli 2023, bahwa dia akan mengundurkan diri dari kepolisian. Hal itu dia lakukan, karena adanya intervensi politik oleh anggota kabinet sayap kanan, Perdana Menteri Israel Benjamin Netanyahu, yang menginginkan penggunaan kekuatan berlebihan terhadap pengunjuk rasa anti-pemerintah.

Komandan Kepolisian Tel Aviv, Ami Eshed tidak menyebut nama Menteri Keamanan Nasional sayap kanan, Itamar Ben-Gvir, yang menuntut perlunya tindakan keras terhadap pengunjuk rasa, yang telah memblokir jalan tol dan jalan raya, dalam demonstrasi yang belum pernah terjadi sebelumnya. Demonstrasi tersebut dilakukan, karena dorongan kontroversial pemerintah Israel yang ingin merombak sistem peradilan.

Segera setelah pengumuman pengunduran diri Ami Eshed dari Kepolisian Tel Aviv, ratusan pengunjuk rasa yang membawa bendera Israel dan meneriakkan "demokrasi" berbaris di distrik tersebut. Beberapa memblokir jalan raya utama, menyalakan api dan berhadapan dengan polisi Tel Aviv yang sedang menunggang kuda.

Baca Juga: Ramalan Zodiak Cancer Besok, 7 Juli 2023: Bersabar Akan Jadi Kunci Utama Kali Ini

Dalam pernyataan yang disiarkan televisi, Ami Eshed mengatakan, bahwa dia tidak dapat memenuhi harapan dari seorang "eselon menteri", yang menurut Eshed telah melanggar semua aturan dan secara terang-terangan ikut campur dalam pengambilan keputusan profesional kepolisian.

"Saya dapat dengan mudah memenuhi harapan ini (Penyalahgunaan Kekuatan Polisi) dengan menggunakan kekuatan yang tidak masuk akal, yang berujung dengan penuhnya ruang gawat darurat Rumah Sakit Ichilov (rumah sakit yang ada di Tel Aviv) di akhir setiap unjuk rasa terjadi," kata Eshed dikutip PikiranRakyat-Depok.com dari laman berita Reuters.

Ami Eshed juga menyampaikan bahwa, untuk pertama kalinya dalam tiga dekade dirinya menjadi Polisi, dia menemukan kenyataan yang tidak masuk akal, di mana memastikan ketenangan dan ketertiban kota atau negara bukanlah sesuatu yang dituntut dari pekerjaannya. Bahkan justru sebaliknya, yaitu menimbulkan kekacauan dari kekuatan berlebihan yang bisa dilakukan Kepolisian terhadap pengunjuk rasa.

Baca Juga: BLT BPNT Juli 2023 Bisa Dicairkan di Kantor Pos, Bagaimana Caranya? Cek Penjelasannya di Sini

Ben-Gvir, pada bulan Maret lalu telah memberi tahu Eshed, bahwa dia akan diberi peran baru di kepolisian, sebuah langkah yang dianggap dapat menghancurkan kariernya untuk diangkat menjadi kepala kepolisian. Dia juga menyampaikan bahwa Ami Eshed telah melewati garis berbahaya menurutnya.

Halaman:

Editor: Linda Agnesia

Sumber: Reuters


Tags

Artikel Pilihan

Terkait

Terkini

Terpopuler

Kabar Daerah

x