Dilarang Ratusan Negara, Ukraina Berjanji Tidak Menggunakan Amunisi Tandan di Wilayah Rusia

- 9 Juli 2023, 12:43 WIB
Seorang prajurit Ukraina menembak mortir di garis depan, ketika serangan Rusia terhadap Ukraina berlanjut, di wilayah Zaporizhzhia, Ukraina, pada 16 November 2022.
Seorang prajurit Ukraina menembak mortir di garis depan, ketika serangan Rusia terhadap Ukraina berlanjut, di wilayah Zaporizhzhia, Ukraina, pada 16 November 2022. /Reuters/Stringer/

PR DEPOK - Ukraina buka suara soal rencana Amerika Serikat memberikan amunisi tandan ke wilayahnya. Negara yang sedang berkonflik dengan Rusia itu menyambut hangat bantuan keamanan dari Amerika Serikat.

Sebelumnya, pemberian amunisi tandan oleh Amerika Serikat ke Ukraina dikatakan Dewan Keamanan Pentagon sebagai balasan penyerangan yang dilakukan Rusia.

Meskipun begitu, Ukraina berjanji tidak menggunakan amunisi tandan di wilayah Rusia. Ukraina akan menggunakan bom cluster itu untuk membebaskan wilayahnya dari serangan.

"Ukraina akan menggunakan amunisi ini hanya untuk deokupasi wilayah kami yang diakui secara internasional. Amunisi ini tidak akan digunakan di wilayah Rusia yang diakui secara resmi," kata Menteri Pertahanan Ukraina Oleksii Reznikov yang dilansir PikiranRakyat-Depok.com melalui Reuters.

Baca Juga: LINK NONTON King the Land Episode 8 Sub Indo Tayang Malam Ini, Spoiler: Gu Won Bucin Berat ke Cheon Sa Rang

Ukraina mengetahui adanya larangan dari lebih 100 negara mengenai penggunaan amunisi tandan. Bahkan forum internasional telah membuat perjanjian dengan 100 negara lebih pada 2008 perihal larangan menggunakan bom cluster atau munisi tandan.

Demikian pula Amerika Serikat, negara itu mengetahui dampak berbahaya penggunaan amunisi tandan. Kendati demikian, bom tersebut dikirim karena Ukraina mengalami kekurangan amunisi.

"Kami menyadari bahwa amunisi tandan menimbulkan risiko bahaya sipil dari persenjataan yang tidak meledak," kata penasihat kemanan Presiden AS, Jake Sullivan.

Baca Juga: 5 Tempat Bakso Terenak di Lampung yang Wajib Dicoba

Halaman:

Editor: Linda Agnesia

Sumber: Reuters


Tags

Artikel Pilihan

Terkait

Terkini

Terpopuler

Kabar Daerah

x