Kunjungi Niger untuk Meminta Militer Hentikan Kudeta, Diplomat AS Alami Kesulitan: Mereka Cukup Tegas

- 8 Agustus 2023, 14:31 WIB
Para pimpinan Junta Niger
Para pimpinan Junta Niger /Reuters/Mahamadou Hamidou/

PR DEPOK - Diplomat senior Amerika Serikat (AS) mengunjungi Niger untuk mendorong otoritas kudeta memulihkan pemerintahan demokratis setelah penggulingan Presiden Mohamed Bazoum bulan lalu.

Victoria Nuland, penjabat wakil menteri luar negeri AS, mengatakan bahwa dia mengadakan pembicaraan yang jujur dan sulit dengan pemimpin militer Moussa Salaou Barmou dan tiga kolonelnya di ibu kota Niger, Niamey.

Perjalanan tersebut adalah yang pertama dilakukan pejabat AS ke Niger sejak kudeta pada 26 Juli.

Namun, ia mengungkapkan bahwa permintaan Nuland agar bisa bertemu dengan Bazoum dan Abdourahmane Tchiani, yang memproklamirkan diri sebagai kepala pemerintahan militer, ditolak.

Baca Juga: 6 Ayam Bakar Terenak di Bojonegoro yang Bumbu Kecapnya Bikin Ketagihan, Simak Alamatnya

Dalam briefing telepon sesudahnya dengan wartawan, dia memberikan informasi atas pembicaraannya dengan para pemimpin militer.

“Mereka cukup tegas dalam pandangan mereka tentang bagaimana mereka ingin melanjutkan, dan itu tidak sesuai dengan Konstitusi Niger,” katanya.

“Hari ini sulit, dan saya akan terus terang tentang itu,” ujarnya, dikutip dari Al Jazeera.

Baca Juga: 8 Tempat Makan Sate Ayam Favorit di Depok: Kuliner Mantap Nan Meriah

Nuland, bagaimanapun, menegaskan kembali komitmen negaranya untuk solusi yang dirundingkan terhadap konflik tersebut. Jika para pemimpin kudeta bersedia kembali ke konstitusional Niger seperti sebelumnya, Nuland mengatakan bahwa AS siap membantu.

Sebelumnya pada hari Senin, Departemen Luar Negeri AS mengkonfirmasi bahwa mereka telah melakukan kontak langsung dengan para pemimpin kudeta dan telah menekankan perlunya Bazoum untuk kembali.

“Telah ada kontak langsung dengan para pemimpin militer yang mendesak mereka untuk menyingkir,” kata Matthew Miller, juru bicara departemen tersebut.

Baca Juga: Rekomen 5 Tempat Makan Soto di Ngaliyan, Rasa Kaldunya Mantul

Para pemimpin militer merebut kekuasaan di negara Afrika Barat itu pada 26 Juli dan menahan Bazoum, yang memicu kecaman internasional.

Sebelumnya, sebuah blok regional Afrika atau ECOWAS memberlakukan sanksi pada Niger. Kelompok itu mengancam akan menggunakan kekerasan terhadap otoritas baru jika Bazoum tidak kembali berkuasa, tetapi batas waktunya berakhir tanpa tindakan militer.

Akan tetapi, untuk berjaga-jaga, otoritas militer Niger yang disebut sebagai Dewan Nasional untuk Perlindungan Tanah Air menutup wilayah udara negara.

Baca Juga: PIP Kemdikbud 2023 Cair Kepada Siswa yang Penuhi Syarat Berikut, Akses pip.kemdikbud.go.id

Mereka menyebut melakukannya untuk mengantisipasi konflik dan berjanji untuk mempertahankan keutuhan wilayah.

Tchiani mencela sanksi ECOWAS terhadap Niger, menyebutnya sebagai "ilegal" dan "tidak manusiawi" dan menolak apa yang disebutnya campur tangan dalam urusan internal negara.

ECOWAS, yang beranggotakan 15 negara itu, akan mengadakan pertemuan darurat hari Kamis ini untuk membahas krisis tersebut.***

Editor: Linda Agnesia

Sumber: Al Jazeera


Tags

Artikel Pilihan

Terkait

Terkini

Terpopuler

Kabar Daerah

x