Sejarah Konflik Palestina-Israel: Berawal dari Perjanjian Balfour hingga Berdirinya Hamas

- 13 Oktober 2023, 14:29 WIB
Ilustrasi - sejarah konflik antara Palestina dan Hamas.
Ilustrasi - sejarah konflik antara Palestina dan Hamas. /Reuters/Ibraheem Abu Mustafa/

Pada bulan April 1948, lebih dari 100 pria, wanita dan anak-anak Palestina dibunuh di desa Deir Yassin di pinggiran Yerusalem.

Baca Juga: PT Brantas Abipraya Buka Loker BUMN bagi S1, Syarat dan Posisinya Ini

Dari tahun 1947 hingga 1949, lebih dari 500 desa, kota kecil dan kota besar di Palestina dihancurkan dalam apa yang oleh orang Palestina disebut sebagai Nakba, atau “bencana” dalam bahasa Arab.

Diperkirakan 15.000 warga Palestina terbunuh, termasuk dalam puluhan pembantaian.

Gerakan Zionis tersebut berhasil menguasai 78 persen wilayah bersejarah Palestina. Sisanya yang sebesar 22 persen dibagi menjadi wilayah yang sekarang menjadi Tepi Barat yang diduduki dan Jalur Gaza yang terkepung.

Diperkirakan 750.000 warga Palestina terpaksa meninggalkan rumah mereka.
Saat ini keturunan mereka hidup sebagai enam juta pengungsi di 58 kamp kumuh di seluruh Palestina dan di negara-negara tetangga seperti Lebanon, Suriah, Yordania dan Mesir.

Baca Juga: 5 Sate dengan Rating Tinggi di Purwokerto Ini Paling Enak dan Laris

Pada tanggal 15 Mei 1948, Israel mengumumkan pendiriannya. Keesokan harinya, perang Arab-Israel pertama dimulai dan pertempuran berakhir pada Januari 1949 setelah gencatan senjata antara Israel dan Mesir, Lebanon, Yordania dan Suriah.

Pada bulan Desember 1948, Majelis Umum PBB mengeluarkan Resolusi 194, yang menyerukan hak untuk kembali bagi pengungsi Palestina.

Tahun-tahun setelah Nakba setidaknya 150.000 warga Palestina tetap tinggal di negara Israel yang baru dibentuk dan hidup di bawah pendudukan militer yang dikontrol ketat selama hampir 20 tahun sebelum mereka akhirnya diberikan kewarganegaraan Israel.

Halaman:

Editor: Nur Annisa

Sumber: Aljazeera


Tags

Artikel Pilihan

Terkait

Terkini

Terpopuler

Kabar Daerah