Masih Jadi Misteri, Ilmuwan Dibuat Bingung Soal Asal Usul 'Lingkaran Peri' di Namibia

- 8 September 2020, 12:30 WIB
Ilustrasi lingkaran peri di Namibia.*
Ilustrasi lingkaran peri di Namibia.* /Dok. Oddity Central./

PR DEPOK - Teka-teki lingkaran peri di Namibia belum pernah terpecahkan meskipun dunia telah mengalami kemajuan yang sangat pesat.

Lingkaran peri merupakan celah-celah berbentuk bundar yang terdistribusi secara seragam di padang rumput gersang di seberang Namibia. Lingkaran peri ini terlihat seperti bintik-bintik kain jika dilihat dari udara.

Dikutip Pikiranrakyat-Depok.com dari OddityCentral, manajer penelitian di Institut Penelitian Gobabeb-Namibia, Prof. Eugene Marais, mengatakan bahwa lingkaran peri merupakan lingkaran kosong yang terdapat cincin rumput di sekitarnya.

Baca Juga: Demi Tak Bayar Tagihan Pesanan, Dua Pria Ini Tabur Bulu Kemaluannya di Atas Hidangan Makanan

“Itu adalah area melingkar yang kosong, tidak ada apa-apa di atasnya, dan ada cincin rumput di sekitarnya. Jika dilihat dari udara atau dari tempat yang tinggi, hampir terlihat
seperti bercak campak,” ujar Prof. Marais.

Beberapa ilmuwan meyakini bahwa lingkaran peri ini ada hubungannya dengan rayap yang ada di sekitar wilayah tersebut.

Selain itu ada teori yang menyebutkan bahwa lingkaran peri adalah hasil persaingan tanaman untuk memperebutkan air langka yang ada di Namibia. Tanaman akan membantu
tetangga terdekatnya dengan menciptakan naungan dan menjaga air di permukaan tanah.

Namun, menghalangi pertumbuha lainya dengan menumbuhkan akar yang paling panjang dan mengeksresi air dari tanah.

Baca Juga: Tiongkok Perlambat Impor, Harga Minyak Dunia Kembali Jatuh

Ada pula yang meyakini bahwa lingkiran peri di Namibia ini berhubungan dengan semak beracun Euphoribia yang tumbuh di Namibia. Hal ini dipercaya karena ditemukannya  beberapa tanaman sejenis di sekitaran lingkaran peri.

Diketahui pada laman yang sama juga menyebutkan bahwa hingga tahun 2014, lingkaran peri ini hanya terjadi di sepanjang Gurun Namibia di Afrika Selatan. Namun kemudian, hal serupa juga ditemukan di dekat kota pertambangan Newman di Australia Barat.

Sebuah penelitian pada lingkaran peri yang berada di Australia menemukan bahwa rayap tidak menyebabkan bercak tandus selayaknya yang kita lihat pada lingkaran peri.

Dr. Stephen Getzin dari Universitas Göttingen mengatakan bahwa celah vegetasi yang disebabkan oleh rayap permanen hanya berukuran setengah lingkaran peri.

Baca Juga: Dituding Dapat Membahayakan Nyawa, Donald Trump Sebut Joe Biden Bodoh

“Celah vegetasi yang disebabkan rayap pemanen hanya berukuran setengah lingkaran peri dan lebih sedikit lagi teraturnya. Dan dalam banyak kasus, kami bahkan tidak menemukan termitaria bawah tanah keras yang di tempat lain di Australia mencegah pertumbuhan rumput,” ucap Dr. Stephen Getzin.

Teori tentang pembentukan dan tujuan para peneliti mengenai lingkaran peri ini sangat melimpah, tetapi sejauh ini tidak ada yang mampu membuktikan tanpa keraguan bahwa teori mereka adalah jawaban yang benar untuk teka- teki yang telah berusia puluhan tahun ini.

"Kami sedang duduk dengan sesuatu yang seharusnya mudah dijelaskan, namun menemukan penjelasan yang dapat diterima, dan dapat menunjukkan apa yang menyebabkannya ternyata sangatlah sulit,” katanya.***

Editor: Ramadhan Dwi Waluya

Sumber: Oddity Central


Tags

Artikel Pilihan

Terkait

Terkini

Terpopuler

Kabar Daerah