Turki Desak WHO Jamin Kesehatan Warga Gaza dari Dampak Perang Israel-Hamas

- 27 Oktober 2023, 06:42 WIB
Menteri Kesehatan Turki mendesak WHO untuk menjamin layanan media bagi warga Gaza yang terdampak perang Israel-Hamas.*
Menteri Kesehatan Turki mendesak WHO untuk menjamin layanan media bagi warga Gaza yang terdampak perang Israel-Hamas.* /Padrinan/PIXABAY

PR DEPOK - Menteri Kesehatan Turki mendesak Organisasi Kesehatan Dunia (WHO) untuk menjamin layanan media bagi warga Gaza yang terdampak perang Israel-Hamas.

 

Menteri Kesehatan Turki mengatakan bahwa ia mendesak WHO menjamin penyedia layanan media bagi warga Gaza akibat perang Israel-Hamas, dan bahwa upaya-upaya yang dilakukan sejauh ini tidak cukup.

WHO merespon apa yang disampaikan kepada Tukri, bahwa mereka telah berusaha dengan keras untuk memasukan pasokan ke Gaza sejak dimulainya keadaan darurat.

Turki sejauh ini sudah mengirimkan sembilan pesawat kargo bantuan ke Mesir untuk Jalur Gaza, dan menawarkan untuk mendirikan rumah sakit lapangan di Mesir untuk merawat yang luka.

Baca Juga: Wow Enak Banget! 5 Mie Ayam Paling Lezat dan Ramai di Tegal, Catat Alamatnya

Turki mengutuk serangan Israel ke daerah wilayah Palestina dan menyerukan gencatan senjata segera, agar lebih banyak bantuan kemanusiaan yang masuk.

Pada hari Rabu, Menteri Kesehatan Turki Fahrettin Koca mengirimkan surat kepada Direktur jenderal WHO Tedros Adhanom Ghebreyesus untuk bertanggung jawab secara profesional WHO dalam membantu warga sipil yang membutuhkan.

 

Koca juga mengatakan bahwa upayanya seharusnya jauh lebih besar daripada yang WHO lakukan sejauh ini.

“WHO, dengan tanggung jawab kepemimpinannya dan dengan mengambil inisiatif yang diperlukan dengan segera, harus memastikan keamanan pasokan layanan kesehatan di Gaza,” kata Koca yang dikutip PikiranRakyat-Depok.com dari Reuters.

Baca Juga: 7 Tips agar Tetap Awet Muda, Salah Satunya Lindungi Kulit dari Sinar Matahari

“Selama krisis ini, menyerukan akses kemanusiaan tanpa hambatan untuk pasokan dan staf ke Gaza, untuk perlindungan layanan kesehatan, petugas kesehatan dan warga sipil, dan untuk gencatan senjata kemanusiaan,” kata juru bicara WHO.

Tedros secara pribadi telah bertemu dengan Presiden Mesir Abdel Fattah al-Sisi pada 9 Oktober untuk meminta dukungannya agar pasokan bantuan dapat masuk melalui perlintasan Rafah, tambahnya.

 

Turki telah mengeraskan kritiknya terhadap Israel seiring dengan meningkatnya pertempuran dan krisis kemanusiaan di Gaza.

Sekutu NATO dan Uni Eropa menganggap kelompok militan Hamas yang menguasai Jalur Gaza sebagai organisasi teroris.

Baca Juga: Cek Penerima PKH yang Cair November 2023, Nama yang Terdaftar Dapat hingga Rp750.000

Namun semua itu disangkal oleh Presiden Turki Tayyip Erdogan, bahwa mereka adalah sebuah kelompok pembebasan yang berjuang untuk Palestina.

“Hamas adalah sebuah kelompok pembebasan yang berjuang untuk melindungi tanah dan rakyat Palestina, sambil mengecam negara-negara Barat atas dukungan mereka terhadap Israel,” kata Erdogan.

 

Israel telah memberlakukan pengepungan total di Gaza sejak serangan lintas batas yang mematikan oleh militan Hamas pada 7 Oktober.

Penyeberangan Rafah dengan Mesir, yang dikendalikan oleh Kairo, telah menjadi satu-satunya rute masuk untuk bantuan kemanusiaan. Militer Israel kemudian melancarkan serangan udara tanpa henti ke Jalur Gaza.

Baca Juga: 5 Lapangan Futsal di Depok dengan Fasilitas Lengkap dan Gratis Parkir

Hampir 7.200 orang tewas dalam konflik tersebut, termasuk sedikitnya 5.791 warga Palestina dan 1.400 lainnya warga Israel.

Sebanyak 2,3 juta penduduk Gaza telah kehabisan makanan, air, obat-obatan dan bahan bakar, dan konvoi bantuan yang diizinkan masuk ke Gaza hanya membawa sebagian kecil dari apa yang dibutuhkan.***

Editor: Tyas Siti Gantina


Tags

Artikel Pilihan

Terkait

Terkini

Terpopuler

Kabar Daerah