Organisasi internasional mengatakan rumah sakit tidak dapat menangani para korban luka, dan makanan serta air bersih mulai habis dengan pengiriman bantuan yang jauh dari cukup.
Guterres mengatakan 89 orang yang bekerja dengan Badan Pengungsi Palestina PBB (UNRWA) termasuk yang tewas. UNRWA mengatakan lima rekannya tewas hanya dalam 24 jam terakhir.
"Kami membutuhkan gencatan senjata kemanusiaan segera. Sudah 30 hari. Cukup sudah. Ini harus berhenti sekarang," demikian pernyataan sebelumnya oleh 18 organisasi PBB.
Amerika Serikat sangat berupaya untuk mengatur jeda dalam konflik untuk memungkinkan bantuan masuk daripada gencatan senjata penuh, dengan argumen, seperti Israel, bahwa militan Hamas akan memanfaatkannya.
Baca Juga: Presiden Jokowi Tanggapi Pertarungan Politik Jelang Pilpres 2024: Terlalu Banyak Sinetronnya
Presiden AS Joe Biden membahas jeda tersebut dan kemungkinan pembebasan tawanan dalam panggilan telepon dengan Perdana Menteri Benjamin Netanyahu pada hari Senin, mengulangi dukungannya untuk Israel sambil menekankan bahwa harus melindungi warga sipil, kata Gedung Putih.
ISRAEL MENGATAKAN MENDEKATI HAMAS
Militer Israel menyatakan pasukannya telah mengambil sebuah kamp militan dan siap menyerang pejuang Hamas yang bersembunyi di terowongan dan bunker bawah tanah di utara Jalur Gaza, setelah mengisolasi wilayah tersebut dengan pasukan dan tank. Mereka merilis video tank bergerak melalui jalan-jalan yang hancur akibat bom dan kelompok pasukan bergerak dengan berjalan kaki.
"Sekarang kami akan mulai mendekati mereka," kata Letnan Kolonel Richard Hecht kepada wartawan.