PR DEPOK - Jumlah kematian bayi prematur di Gaza meningkat. Tercatat sudah ada enam bayi prematur dan sembilan pasien meninggal akibat dari ditutupnya rumah sakit terbesar di Gaza, salah satunya al-Shifa.
Jumlah kematian bayi tersebut bukan tanpa sebab karena rumah sakit telah kekurangan bahan bakar listrik sejak penjajah Israel mulai memutus pasokan bahan bakar dan mulai memborbardir rumah sakit yang ada di jalur Gaza.
Penjajah Israel telah menggunakan senjata Genosida yang secara hukum internasional sudah membuat cacat perjanjian penggunaan senjata dalam taraf internasional.
Genosida yang dilancangkan oleh penjajah Israel dalam gerakan lambat tersebut membuat para dokter dan petugas medis yang berada disana mengutuk Israel karena telah menargetkan pembangunan rumah sakit Israel yang secara teknis telah melanggar kode etik internasional dalam adab perang dengan negara lain.
Baca Juga: Apakah BLT El Nino 2023 Sudah Cair? Cek Informasinya di Sini Berikut Cara Cek Nama Penerima Bansos
Diketahui, dua rumah sakit terbesar jantungnya Gaza telah resmi ditutup imbas dari kekejaman Israel.
Banyak penembak jitu Israel mengelilingi kedua rumah sakit tersebut yang membuat ribuan warga Palestina disana mengalami kekhawatiran berkepanjangan.
Bayi-bayi prematur yang ada di kedua rumah sakit tersebut mulai meninggal secara perlahan akibat inkubator mereka berhenti bekerja.
Penjajah Israel terus memborbardir fasilitas medis dalam perang yang dianggap ilegal di hukum internasional.***