Kisah Pembebasan Sandera: Mediasi Qatar Selamatkan Kesepakatan di Gaza

- 26 November 2023, 07:28 WIB
Hamas telah melepaskan 13 sandera Israel dan empat warga asing kepada Komite Internasional Palang Merah pada Sabtu malam.*
Hamas telah melepaskan 13 sandera Israel dan empat warga asing kepada Komite Internasional Palang Merah pada Sabtu malam.* /Reuters/Raneen Sawafta/

Sayap bersenjata Hamas sebelumnya mengatakan bahwa mereka menunda putaran kedua pembebasan sandera yang dijadwalkan pada Sabtu sampai Israel memenuhi semua kondisi gencatan senjata, termasuk keterlibatan dalam membiarkan truk bantuan masuk ke utara Gaza.

Truk bantuan yang masuk ke Gaza sejak Jumat hanya mencapai sekitar separuh dari yang disetujui oleh Israel, kata juru bicara Hamas, Osama Hamdan. Al-Qassam Brigades juga mengklaim bahwa Israel tidak mematuhi persyaratan pembebasan tahanan Palestina.

Menteri Pertanian Avi Dichter, anggota kabinet keamanan Israel, mengatakan bahwa Israel "mematuhi kesepakatan" dengan Hamas yang dimediasi Qatar.

Israel menyatakan bahwa 50 truk dengan makanan, air, peralatan perlindungan, dan persediaan medis telah dikirimkan ke utara Gaza di bawah pengawasan PBB, pengiriman bantuan signifikan pertama sejak awal perang.

Baca Juga: 8 Bakso Hits di Bengkulu yang Paling Menggiurkan, Cek Alamat, Jam Buka, dan Ratingnya

Perselisihan singkat mengenai gencatan senjata menimbulkan kekhawatiran atas pelaksanaan kesepakatan sandera setelah 13 wanita dan anak-anak Israel dibebaskan oleh Hamas pada Jumat. Sebanyak 39 wanita dan remaja Palestina juga dibebaskan dari penjara Israel.

Juru bicara militer Israel, Olivier Rodowicz, mengatakan kepada televisi Prancis bahwa Israel tunduk sepenuhnya pada syarat-syarat gencatan senjata, dan tidak melakukan serangan atau operasi militer di Gaza pada Sabtu.

Keseluruhan, 50 sandera akan ditukar dengan 150 tahanan Palestina selama empat hari gencatan senjata, menjadi istirahat pertama dalam pertempuran tujuh minggu yang melibatkan serangan meluas oleh pejuang Hamas di selatan Israel.

Sebagai respons terhadap serangan itu, Israel bersumpah untuk menghancurkan militan Hamas yang mengendalikan Gaza, dengan melemparkan bom dan proyektil di enklave tersebut serta meluncurkan serangan darat di bagian utara. Hingga saat ini, sekitar 14.800 orang, sekitar 40% diantaranya anak-anak, tewas, kata otoritas kesehatan Palestina pada Sabtu.

Baca Juga: Tak Bisa Diabaikan! Jelajahi Kelezatan 5 Warung Mie Ayam Paling Enak di Tasikmalaya

Halaman:

Editor: Tyas Siti Gantina

Sumber: Reuters


Tags

Artikel Pilihan

Terkait

Terkini

Terpopuler

Kabar Daerah