Network
PR DEPOK – Warga Palestina menceritakan kondisi yang dialaminya dan tahanan lain dalam penjara tentara Israel, di mana mereka mengalami penyiksaan.
Dalam salah satu ruangan Rumah Sakit Martir Al-Aqsa, warga bernama Mahmoud Zindah tersebut tetap dekat dengan ayahnya, Nader. Mereka mengisahkan kengerian yang dialami selama seminggu terakhir di penjara Israel.
Remaja berusia 14 tahun dan ayahnya itu termasuk di antara ratusan warga Palestina yang ditangkap pada tanggal 5 Desember oleh pasukan Israel di daerah Shujayea, sebelah timur Kota Gaza. Warga-warga tersebut mengalami penyiksaan dan degradasi selama lima hari tanpa ada penjelasan apapun. Setelah itu, mereka dibebaskan.
“Salah satu tentara mengatakan saya mirip keponakannya dan keponakan ini dibunuh di depan neneknya yang disandera Hamas dan tentara akan membantai kami semua,” kata Mahmoud, seperti dikutip dari Al Jazeera.
Baca Juga: 7 Daftar Pilihan Seafood Favorit di Madiun, Rasanya Enak dan Dijamin Nagih
Sebelum penangkapan tersebut, keluarga Zindah terjebak di rumah mereka di lingkungan Zeitoun di Kota Gaza selama dua hari. Mereka tidak dapat keluar ketika tank maju dan tembakan artileri semakin dekat. Sedangkan yang berani meninggalkan rumah untuk keperluan penting apa pun ditembak jatuh di jalan oleh penembak jitu.
Pada hari ketiga, keluarga tersebut terbangun dan menemukan tank tempur Israel di jalan.
“Kami mendengar tentara berteriak dan suara tank terdengar semakin keras. Saya merasa ada yang tidak beres, jadi saya pergi ke rumah di belakang saya yang letaknya jauh dari jalan raya. Sebelum saya mencapainya, saya berhenti karena terkejut rumah itu bergerak.
Baca Juga: 11 Rekomendasi Rumah Makan Terenak dan Favorit di Madiun, Simak Lokasinya di Sini
