PR DEPOK - Konflik antara Israel dan Hamas terus mengguncang Gaza, sementara Amerika Serikat berupaya melindungi warga sipil. Pada Jumat, AS memberi isyarat adanya perbedaan pendapat dengan Israel mengenai seberapa cepat perang di Gaza harus dihentikan.
Penasihat keamanan nasional Presiden Joe Biden menyatakan bahwa timing tersebut kini menjadi subjek "diskusi intensif" antara kedua sekutu tersebut.
Dengan pertempuran darat yang intensif merambah sepanjang Jalur Gaza dan organisasi bantuan memperingatkan akan bencana kemanusiaan, Biden mengatakan bahwa Israel berisiko kehilangan dukungan internasional karena serangan udara sembrono yang membunuh warga sipil Palestina.
Dikabarkan bahwa penasihat keamanan nasional Biden, Jake Sullivan, mengunjungi Israel pada Kamis dan Jumat, dan pejabat AS memberitahu wartawan bahwa ia membawa pesan untuk mengurangi kampanye militer secara umum dan beralih ke operasi yang lebih ditargetkan terhadap pemimpin Hamas.
Baca Juga: Gegara Terganggu Saat akan Berhubungan Intim, Pemuda Aniaya Balita hingga Tewas
Ada empat pejabat AS yang mengatakan bahwa Biden ingin hal itu terjadi dalam waktu sekitar tiga minggu. Namun, Sullivan menghindari jawaban langsung mengenai timing tersebut.
"Akan ada transisi ke fase lain dari perang ini, yang berfokus dengan cara yang lebih tepat pada penargetan pemimpin dan operasi berbasis intelijen," katanya dikutip PikiranRakyat-Depok.com dari Reuters.