Konflik Israel-Gaza: Pengepungan dan Perlawanan Houthi di Laut Merah

- 20 Desember 2023, 07:32 WIB
Asap mengepul setelah serangan udara Israel, di tengah konflik yang sedang berlangsung antara Israel dan kelompok Islam Palestina Hamas, di Khan Younis di selatan Jalur Gaza.
Asap mengepul setelah serangan udara Israel, di tengah konflik yang sedang berlangsung antara Israel dan kelompok Islam Palestina Hamas, di Khan Younis di selatan Jalur Gaza. /Reuters/Bassam Masoud/

PR DEPOK - Dalam kehancuran Jalur Gaza yang terus menerus diserang oleh Israel, perlawanan terus berkobar. Di saat yang sama, gerakan Houthi dari Yaman bersiap untuk menantang misi angkatan laut yang dipimpin oleh AS dan berjanji untuk terus menyerang target Israel di Laut Merah.

Sementara dunia menyoroti penderitaan warga Gaza, perang meluas hingga ke perairan internasional, menciptakan kompleksitas yang semakin dalam. Mari kita telaah lebih dalam mengenai konflik ini yang merajalela, merenggut nyawa dan keamanan di setiap senternya.

Israel terus menggempur Jalur Gaza yang hancur pada hari Selasa, sementara gerakan pro-Palestina Houthi di Yaman bersumpah untuk menentang misi angkatan laut yang dipimpin AS dan terus menyerang target Israel di Laut Merah.

Kampanye Israel untuk menghapus militan Hamas setelah pembantaian pada 7 Oktober telah meninggalkan Jalur pantai tersebut hancur, menyebabkan kelaparan dan kehilangan tempat tinggal yang luas, serta menewaskan hampir 20.000 warga Gaza, menurut kementerian kesehatan enclave Palestina.

Baca Juga: 10 Link Twibbon Hari Ibu Nasional yang Bagus, Unduh secara Gratis!

Dalam tekanan asing untuk menghindari membunuh warga sipil, Perdana Menteri Israel Benjamin Netanyahu mengatakan perang tidak akan berhenti sampai 129 sandera yang tersisa dibebaskan dan Hamas dihancurkan setelah membunuh 1.200 warga Israel.

Konflik ini meluas ke luar Gaza yang dikuasai Hamas, termasuk ke Laut Merah dimana pasukan Houthi yang bersekutu dengan Iran telah menyerang kapal dengan rudal dan pesawat tanpa awak.

Hal itu mendorong pembentukan operasi angkatan laut multinasional untuk melindungi perdagangan di daerah tersebut, tetapi Houthi mengatakan mereka akan tetap melanjutkannya, mungkin dengan operasi laut setiap 12 jam.

"Posisi kami tidak akan berubah terkait isu Palestina, apakah aliansi angkatan laut didirikan atau tidak," kata pejabat Houthi Mohammed Abdulsalam dikutip PikiranRakyat-Depok.com dari Reters.

Baca Juga: Lirik Lagu ‘Tak Berharap Lagi’ dari Raisa

Halaman:

Editor: Tyas Siti Gantina


Tags

Artikel Pilihan

Terkait

Terkini

Terpopuler

Kabar Daerah

x