Peneliti Ungkap Hasil Survei: Pandemi Covid-19 Picu Tingkat Diskriminasi Meningkat di Asia

- 17 September 2020, 19:25 WIB
Ilustrasi Pandemi Covid-19. /Pixabay
Ilustrasi Pandemi Covid-19. /Pixabay /

Selain itu, kelompok yang juga disebutkan adalah orang-orang yang menghadiri upacara keagamaan dan yang tidak mengikuti aturan kesehatan seperti memakai masker juga menjaga jarak.

Salah satu peneliti utama dan koordinator penanggung jawab komunitas Asia Pasifik, Viviane Fluck mengungkapkan bahwa penemuan dalam survei tersebut cukup mengkhawatirkan. Pasalnya, menyalahkan suatu kelompok dalam penyebaran virus Covid-19 tersebut dapat menjadi diskriminasi.

"Kami sangat prihatin dengan penemuan tersebut, kelompok rentan seperti migran dan mereka yang tidak mampu membeli alat pelindung diri seperti masker malah didiskriminasi karena stigma dan ketakutan muncul dari pandangan tadi," kata Viviane Fluck.

Survei tersebut juga menemukan hampir empat dari lima orang tidak percaya dengan media sosial, bahkan dari salah satu sumber terpercaya yang memberikan informasi utama terkait pandemi Covid-19.

Baca Juga: Masker Scuba dan Buff Dilarang, Pedagang Keluhkan Penghasilan Turun

Para peneliti mengatakan bahwa di Malaysia, dua pertiga orang menyalahkan migran, turis asing dan turis asing ilegal.

Sedangkan, lebih dari separuh orang di Indonesia menurut survei menyalahkan orang asing yang tidak menerapkan protokol kesehatan.

Padahal tak sedikit pula virus yang menyebar berasal dari orang yang aman menerapkan protokol kesehatan. Itu artinya, virus ini bisa menyebar dari siapapun dengan kondisi apapun.

Lalu, di Myanmar kelompok yang paling sering disalahkan adalah orang-orang Tiongkok dan orang asing.

Baca Juga: Putra Soeharto Bambang Trihatmodjo Gugat Menkeu Sri Mulyani, Kenapa?

Berdasarkan survei, banyak orang dari Pakistan yang menyalahkan kontrol pemerintah yang tidak memadai di perbatasan Iran, yaitu warga negara termasuk peziarah yang kembali dari Iran dan orang-orang Tiongkok.

Halaman:

Editor: Ramadhan Dwi Waluya

Sumber: Al Jazeera


Tags

Artikel Pilihan

Terkait

Terkini

Terpopuler

Kabar Daerah

x