Tanggapi Wakil Hamas yang Dibunuh di Lebanon, Hizbullah Singgung Soal Perluasan Perang

- 4 Januari 2024, 12:00 WIB
Anggota Hizbullah saat latihan militer untuk memperingati Hari Perlawanan dan Pembebasan, di Aaramta, Lebanon, 21 Mei 2023.
Anggota Hizbullah saat latihan militer untuk memperingati Hari Perlawanan dan Pembebasan, di Aaramta, Lebanon, 21 Mei 2023. /Aziz Taher

PR DEPOK – Hizbullah dan tentara Israel membuat pernyataan yang menyebutkan bahwa keduanya ingin menghindari risiko perluasan perang lebih lanjut di luar Jalur Gaza, setelah serangan drone menewaskan seorang wakil pemimpin Hamas di Beirut.

Dalam pidatonya di Beirut pada 3 Januari, pemimpin Hizbullah Hassan Nasrallah bersumpah bahwa pasukannya tidak bisa diam setelah pembunuhan wakil Hamas Saleh al-Arouri.

Nasrallah mengatakan angkatan bersenjatanya akan berjuang sampai akhir jika Israel memilih untuk memperluas perang ke Lebanon, namun ia tidak membuat ancaman nyata untuk bertindak melawan Israel dalam mendukung Hamas, sekutu Hizbullah yang juga didukung oleh Iran.

Baca Juga: TOP 6 Mie Ayam Ternikmat di Grobogan dengan Porsi Besar, Nomor 1 Unik Banget dan Pasti Bikin Kamu Kenyang!

Israel tidak membenarkan atau membantah pembunuhan Arouri namun berjanji akan memusnahkan Hamas, yang menguasai Gaza, menyusul serangan lintas batas kelompok tersebut pada 7 Oktober yang menurut Israel 1.200 orang tewas dan sekitar 240 orang diculik.

Juru bicara militer Israel, Daniel Hagari, ketika ditanya apa yang dilakukan Israel untuk mempersiapkan perlawanan terhadap Hizbullah, mengatakan bahwa mereka fokus pada perang melawan Hamas.

"Kami belum melihat Hizbullah mengambil tindakan untuk memberikan bantuan dan bantuan kepada Hamas," kata juru bicara Gedung Putih, John Kirby, terkait pernyataan Nasrallah, seperti dikutip dari Channel News Asia.

Baca Juga: Jadwal Tayang Episode 1-16 Marry My Husband, Balas Dendam Apik Park Min Young

Pembunuhan Aurori

Arouri, 57 tahun, yang tinggal di Beirut, adalah pemimpin politik senior Hamas pertama yang dibunuh di luar wilayah Palestina sejak Israel memulai serangannya terhadap kelompok militan Palestina setelah serangan 7 Oktober.

Hizbullah hampir setiap hari terlibat dalam baku tembak dengan Israel di perbatasan selatan Lebanon sejak perang Gaza dimulai. Pada hari Rabu, seorang pejabat lokal Hizbullah dan tiga anggota lainnya tewas dalam serangan Israel di Lebanon selatan.

Baca Juga: Sudah Dikenal Memuaskan, 7 Kedai Bakso di Blora Ini Siap Menjadi Favorit Anda

Lebih dari 120 pejuang Hizbullah dan belasan warga sipil tewas di wilayah Lebanon, serta setidaknya sembilan tentara Israel.

Nasrallah mengatakan tidak akan ada batasan dan tidak ada aturan dalam pertempuran Hizbullah jika Israel melancarkan perang penuh terhadap Lebanon.

Dia mengatakan serangan kilat Hamas pada 7 Oktober merupakan pukulan telak dan disengaja terhadap proses normalisasi antara Israel dan berbagai pemerintah Arab dukungan AS yang berlangsung sejak tahun 2020.

Kematian Arouri menghapus nama besar dari daftar musuh utama Israel yang paling dicari, dan dapat mendorong para pemimpin Hamas yang diasingkan semakin bersembunyi, menghambat upaya untuk merundingkan gencatan senjata lebih lanjut di Gaza dan pembebasan sandera.***

Editor: Linda Agnesia

Sumber: Channel News Asia


Tags

Artikel Pilihan

Terkait

Terkini

Terpopuler

Kabar Daerah