Network
Mirco Gennari, koordinator serikat pekerja polisi setempat mencap Flexman sebagai penjahat tetapi menyatakan harapannya bahwa popularitasnya di kalangan pengendara akan membuat pemerintah tertentu mempertimbangkan penggunaan dan penyalahgunaan alat-alat tertentu, serta penggunaan yang benar dari alat tersebut.
Pers Italia melaporkan bahwa eksploitasi Flexman di Rovigo dan Veneto telah menginspirasi tindakan serupa oleh pengendara yang tidak puas di bagian lain Italia, dengan beberapa memilih untuk meledakkan alat pengukur kecepatan, yang lain melempari dengan batu besar, dan beberapa meniru modus operandi main hakim sendiri.
Pasal 635 KUHP Italia menyebutkan hukuman penjara enam bulan hingga tiga tahun bagi siapa pun yang merusak, atau membuat barang milik orang lain tidak dapat digunakan, namun untuk menegakkan hukuman ini, jaksa harus menganalisis terlebih dahulu petunjuk-petunjuk kecil yang harus mereka temukan yakni identitas asli Flexman.
Ia telah menjadi mercusuar harapan bagi pengendara motor Italia, banyak di antara mereka yang frustrasi karena harus membayar tiket ngebut yang mahal.
Flexman diyakini melakukan serangan terakhir pada malam antara tanggal 23 dan 24 Desember 2023, ketika dua kamera pengukur kecepatan ditembak jatuh di jalan lingkar dekat persimpangan Corso Savona, di Asti.***
