Negara Barat Hentikan Pendanaan ke UNRWA, Palestina dan Hamas Protes

- 28 Januari 2024, 18:00 WIB
Organisasi masyarakat sipil Palestina mengecam komentar yang disampaikan oleh direktur UNRWA, Matthias Schmale soal serangan Israel ke Gaza.
Organisasi masyarakat sipil Palestina mengecam komentar yang disampaikan oleh direktur UNRWA, Matthias Schmale soal serangan Israel ke Gaza. /Reuters/Mohammed Shana

"Pada waktu yang khusus ini dan mengingat terus berlanjutnya agresi terhadap rakyat Palestina, kita membutuhkan dukungan maksimum untuk organisasi internasional ini dan bukan menghentikan dukungan dan bantuan kepada mereka," tulisnya di X dikutip PikiranRakyat-Depok.com dari Aljazeera.

Sejumlah negara, termasuk Amerika Serikat, Australia, Kanada, Italia, Jerman, dan lainnya, telah menghentikan atau menangguhkan sementara pendanaan mereka terhadap UNRWA. Beberapa negara seperti Irlandia dan Norwegia tetap menyatakan dukungan mereka terhadap UNRWA, mengakui peran penting badan tersebut dalam membantu pengungsi Palestina yang terlantar di Gaza.

Israel, sementara itu, memberikan pujian kepada negara-negara yang menghentikan dukungan mereka kepada UNRWA dan menyatakan niatnya untuk sepenuhnya menghentikan operasional badan tersebut setelah perang di Gaza berakhir.

Menteri Luar Negeri Israel, Israel Katz, menyebutkan bahwa tujuan Israel adalah mempromosikan kebijakan yang memastikan UNRWA tidak akan menjadi bagian dari hari berikutnya.

Baca Juga: Ini 5 Kuliner Sate Enak yang Empuk dan Nikmat di Pekalongan, Cek Disini Alamatnya

Pentingnya UNRWA dalam Menangani Krisis Kemanusiaan di Gaza

UNRWA didirikan setelah pembentukan negara Israel pada tahun 1948 untuk memberikan pendidikan, perawatan kesehatan, dan layanan sosial kepada ratusan ribu pengungsi Palestina yang terusir paksa. Badan ini beroperasi di Gaza, Tepi Barat, Yordania, Suriah, dan Lebanon, mendukung hampir 6 juta warga Palestina.

Meskipun mendapat kritik dan tekanan, UNRWA tetap berperan penting dalam menyediakan bantuan kemanusiaan kepada pengungsi Palestina. Fasilitas UNRWA, tempat pengungsi mencari perlindungan, telah menjadi sasaran serangan udara Israel selama konflik, meskipun upaya telah dilakukan untuk memastikan keamanan pengiriman bantuan kemanusiaan.

Sebagai respons terhadap tuduhan terhadap karyawan UNRWA yang terlibat dalam serangan pada 7 Oktober, UNRWA telah membuka penyelidikan dan melakukan pemecatan terhadap beberapa karyawan. Kepala UNRWA menegaskan bahwa pihaknya akan memproses secara hukum karyawan yang terlibat dalam tindakan teror.

Baca Juga: Manjakan Lidahmu dengan Kelezatan Rawon di 5 Tempat Pilihan di Surabaya

Menghadapi Tantangan Berat: UNRWA dan Upaya Diplomasi untuk Menyelesaikan Krisis

Sementara beberapa negara terus menyatakan dukungan mereka terhadap UNRWA, Uni Eropa berjanji untuk mengevaluasi langkah-langkah selanjutnya berdasarkan hasil penyelidikan lengkap.

Halaman:

Editor: Tyas Siti Gantina


Tags

Artikel Pilihan

Terkait

Terkini

Terpopuler

Kabar Daerah